Kebijakan Lingkungan Berbasis Peran Multi Aktor (Studi Kasus Pada Program Gerakan Masyrakat Sadar Lingkungan).

Dinamika globalisasi yang saat ini terjadi menjadi sebuah perbincangan panas oleh kalangan intelektual di dunia. Globalisasi merupakan topik pembahasan yang sering diperbincangkan dalam dunia politik, ekonomi, dan bisnis. Sementara itu di Kota Probolinggo sendiri terdapat beberapa permasalahan rusaknya lingkungan seperti musibah banjir, kerusakan lahan, abrasi, serta kerusakan hutan mangrove. Dalam hal ini Badan Lingkungan Hidup Kota Probolinggo mempunyai kewenangan untuk menciptakan suatu kesadaran masyarakat terhadap lingkungan. Program pemerintah Kota Probolinggo melalui Badan Lingkungan Hidup yaitu Gerakan Masyarakat Sadar Lingkungan ( Gemas Darling) yang merupakan salah satu tindak lanjut untuk mensukseskan Pogram Gerakan Indonesia Bersih ( GIB) yang dicanangkan oleh Pemerintah Pusat. Jenis penelitian yang digunakan yakni penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian ini dilaksankan pada beberapa tempat di Kota Probolinggo yang menjadi sasaran program Gerakan Masyarakat Sadar Lingkungan (Gemas Darling). Teknik pengumpulan data yang digunakan yakni wawancara, dokumentasi, dan observasi. Kemudian analisis dalam penelitian menggunakan metode Miles and Huberman. Hasil analisis penelitian dari implementasi Gerakan Masyarakat Sadar Lingkungan (Gemas Darling) adalah dalam program-program Gemas Darling Kota Probolinggo melibatkan beberapa aktor diantaranya Badan Lingkungan Hidup, masyarakat baik kelompok binaan hingga siswa sekolah. Pihak swasta ikut berpartisipasi dalam bentuk kegiatan CSR. Peningkatan peran masyarakat penjual di pasar harus didukung dengan adanya sarana dan prasarana. Harus ada pengadaan sarana dan prasarana pendukung secara bertahap, penambahan tenaga ahli dalam bidang lingkungan harus menjadi prioritas Badan Lingkungan Hidup