Analisis Kelayakan Investasi Aktiva Tetap ( Studi pada PT Pion Berkah Sejahtera).

Perkembangan ekonomi khususnya di sektor pariwisata secara tidak langsung juga berdampak pada meningkatnya permintaan akan jasa bus pariwisata. Untuk memenuhi permintaan tersebut diperlukan pengembangan usaha salah satunya dengan cara melakukan investasi untuk menambah aktiva tetap perusahaan. Perlu perencanaan yang baik agar investasi ke dalam aktiva tetap dapat dilakukan dengan layak. Penelitian ini mengambil studi kasus pada PT Pion Berkah Sejahtera yang berencana melakukan investasi aktiva tetap berupa penambahan armada bus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebijakan perusahaan dalam melakukan investasi aktiva tetap yang berupa bus dan mengetahui perkiraan cash inflow setelah penambahan armada bus serta mengetahui kelayakan investasi aktiva tetap dengan teknik Capital Budgetting. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskripstif dengan pendekatan kuantitatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa: Perusahaan mampu dan layak untuk melakukan investasi 1 unit armada bus. Dana yang dibutuhkan dalam investasi aktiva tetap tersebut sebesar Rp 762.500.000. Sumber dana yang digunakan untuk memenuhi pembelian tersebut berasal dari modal sendiri sebesar 40% dan modal pinjaman sebesar 60% dengan bunga sebesar 11,50% pertahun dan masa pengembalian 5 tahun. Berdasarkan kelayakan investasi menggunakan teknik Capital Budgetting, maka diperoleh hasil yaitu: Hasil perhitungan Average Rate of Return (ARR) sebesar 15,06% lebih besar dari Cost of Capital (CoC) sebesar 11,5556%. Payback Period (PP) atau waktu pengembalian investasi selama 4 tahun 29 hari lebih kecil dari umur investasi selama 10 tahun. Hasil Net Present Value (NPV) menunjukkan hasil positif yaitu sebesar Rp 90.808.485. Hasil perhitungan Profitability Index (PI) menunjukkan hasil sebesar 1,119 lebih besar dari 1. Hasil perhitungan Internal Rate of Return (IRR) menunjukkan hasil sebesar 14,8413% lebih besar dari Cost of Capital (CoC) sebesar 11,5556%. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan teknik Capital Budgetting tersebut, maka investasi aktiva tetap berupa penambahan 1 unit armada bus layak untuk dilaksanakan. Saran yang dapat diberikan kepada perusahaan yaitu agar perusahaan menjalankan sesuai rencana penambahan armada. Setelah menambah armada bus, sebaiknya dilakukan pelatihan kepada karyawan yang diberikan tanggung jawab untuk mengoperasikan bus tersebut. Hal yang tidak kalah penting yaitu terus melakukan inovasi baik dalam pelayanan maupun paket wisata yang ditawarkan agar perusahaan dapat mengembangkan usahanya