Analisis Keputusan Pemberian Kredit Umum Pedesaan (Studi Kasus Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Unit Slawi 1, Kab Tegal Jawa Tengah)

Penelitian yang berjudul ” Analisis Keputusan Pemberian Kredit Umum Pedesaan (Studi Kasus Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Unit Slawi 1, Kab Tegal Jawa Tengah)” dilatarbelakangi oleh meningkatnya peminat kredit umum pedesaan pada BRI unit Slawi , dalam pemberian kredit sudah menggunakan prinsip-prinsip pemberian kredit namun masih terjadi tunggakan pada debitor, mulai dari yang telat membayar samapi macet. Dilihat dari NPL kupedese dari tahun 2012 sampai 2014 mengalami peningkatan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini deskripsi serta metode penelitian yang dipakai adalah kualitatif. Penelitian tersebut digunakan untuk mengetahui pemberian kredit KUPEDES PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk unit Slawi 1, Kab. Tegal sudah sesuai dengan prinsip-prinsip pemberian kredit. Focus dalam penelitian ini adalah prinsip-prinsip pemberian kredit yang mendasari keputusan pemberian kredit umum pedesaan pada Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Slawi 1, Kab.Tegal yang meliputi 5C (Character,Colleteral, Capital,capacity, Condition) Lokasi penelitian PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk Unit Slawi 1, Kab. Tegal. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder, yaitu data yang didapatkan secara langsung dari objek penelitian dan tidak secara langsung didapatkan dari objek penelitian. Hasil dari penelitian dapat dilihat seorang mantri kurang memperhatiakan condition of economy dan resiko bisnis yang akan dialami debitor. Selain itu kebanyakan mantri menilai secara subyektif, seharusnya seorang analis menilai secara objektif. Hal ini yang mengakibatkan terjadinya tunggakan, baik yang telat membayar maupun yang gagal membayar. Dampak dari telat membayar sampai gagal membayar ialah tidak dapat memenuhi target yang telah ditetapkan serta meningkatnya NPL pada bank tersebut. Diharapkan nantinya manajemen PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk memiliki pedoman penggunaan 5C yang baku, sehingga dapat mempermudah mantri dalam menganalisa. Selain itu, buku pedoman tersebut dapat mengurangi bahkan menghilangkan praktek penilaian secara subjektif ketika melakukan analisa