Analisis Portofolio Optimal Saham LQ-45 Menggunakan Harga Tertinggi, Harga Terendah, dan Close Price dalam Keputusan Investasi

Investasi di Indonesia menunjukkan tren yang positif dari tahun ke tahun dapat membawa pengaruh terhadap perkembagan pasar modal. Hal tersebut ditandai oleh minat investor pada saham cenderung tinggi. Seluruh investor cenderung menginginkan tingkat return yang tinggi dan risiko yang rendah dalam melakukan investasi, padahal melakukan investasi pada saham erat kaitannya dengan high risk high return. Mengkombinasikan saham-saham yang berbeda dalam suatu portofolio merupakan cara yang dapat meminimalisir besarnya risiko karena terjadi penyebaran risiko atas proses diversifikasi. Salah satu pendekatan analisis yang digunakan dalam pembentukan portofolio optimal yaitu model indeks tunggal dengan pengolahan data menggunakan data historikal berupa harga saham. Harga saham terdiri atas harga open, harga tertinggi, harga terendah dan close price. Penelitian ini ingin mengetahui hasil analisa portofolio dengan model indeks tunggal menggunakan data harga tertinggi, terendah dan close price. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi dan proporsi dana saham-saham yang membentuk portofolio beserta tingkat return dan risiko yang dimiliki atas portofolio yang terbentuk menggunakan data harga tertinggi, harga terendah, dan close price. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dan pendekatan kuantitatif terhadap 18 saham perusahaan sebagai sampel penelitian. Sampel penelitian ditentukan secara purposif setelah mempertimbangkan apakah saham yang tercatat di LQ-45 yang termasuk dalam indeks selama 2012-2014. Analisis data dilakukan dengan menggunakan program computer Microsoft excel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa portofolio optimal yang terbentuk berdasarkan harga saham tertinggi terdiri atas 6 saham perusahaan dengan proporsi dana masing-masing sebesar BBCA (34,00%), BBRI (45,18%), BBNI (14,91%), CPIN (2,78%), UNVR (1,00%), dan BMRI (2,13%). Portofolio tersebut menghasilkan return 0,017472 atau 1,74% dengan risiko sebesar 0,004302 atau 0,43%. Sedangkan portofolio optimal yang terbentuk berdasarkan harga saham terendah terdiri atas 4 saham perusahaan dengan proporsi dana masing-masing sebesar UNVR (25.23%), BBCA (50.69%), BBRI (14.53%), dan SMGR (9.55%). Portofolio tersebut memberikan return sebesar 0,018666 atau 1,87% dan risiko yang ditanggung yaitu 0,003789 atau 0,39%. Untuk portofolio optimal yang terbentuk berdasarkan close price terdiri atas 6 saham perusahaan dengan proporsi dana masing-masing sebesar UNVR (19,99%), BBCA (27,93%), BBRI (27,70%), BBNI (12,23%), INDF (3,85%), dan BMRI (8,31%). Portofolio tersebut menghasilkan return sebesar 0,018540 atau 1,85% dan mengandung risiko sebesar 0,004916 atau 0,49%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut sahamsaham milik UNVR, BBCA, dan BBRI selalu terpilih sebagai kandidat yangmenjadi komposisi pembentuk portofolio optimal. Investor yang tertarik untuk melakukan investasi di Bursa Efek khususnya pada saham, sebaiknya melakukan diversifikasi dengan membentuk portofolio optimal yang terdiri atas berbagai saham karena dapat meminimalisir risiko atas kerugian yang ditanggung investor