Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) (Studi pada Desa Ketapanrame Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto),

Penelitian ini menjadi penting didasarkan pada pemahaman bahwa kebutuhan masyarakat akan air minum dan sanitasi di desa Ketapanrame dengan mempertimbangkan aspek geografis dan kondisi alam, lokasi sumber mata air yang jauh dari pemukiman penduduk, dan sanitasi yang belum sempurna di lingkungan masyarakat. Namun, masyarakat masih kurang diberdayakan untuk dapat mengelola sumber daya air tersebut, sehingga sumber daya air yang ada tidak dapat dinikmati oleh masyarakat dengan baik. Adanya bantuan dari program PAMSIMAS menjadi ujung tombak pengembangan sarana air minum dan sanitasi yang baik bagi masyarakat desa Ketapanrame. Rumusan masalah dalam penelitian ini terdiri atas: bagaimana pemberdayaan masyarakat melalui program PAMSIMAS di desa Ketapanrame kecamatan Trawas kabupaten Mojokerto dan apasaja faktor pendukung dan penghambat pemberdayaan masyarakat melalui program PAMSIMAS di desa Ketapanrame kecamatan Trawas kabupaten Mojokerto. Penelitian ini menggunakan studi kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Fokus penelitian meliputi pemberdayaan masyarakat melalui program PAMSIMAS pada desa Ketapanrame kecamatan Trawas kabupaten Mojokerto yang terbagi atas jenis kegiatan pemberdayaan masyarakat dan aktor pemberdayaan masayarakat, serta faktor pendukung dan penghambat dari pemberdayaan masyarakat melalui program PAMSIMAS. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pemberdayaan masyarakat melalui program PAMSIMAS di desa Ketapanrame kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto telah sesuai dengan Petunjuk Teknis Program PAMSIMAS (2014) tentang jenis kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui program PAMSIMAS, yakni partisipasi masyarakat desa Ketapanrame dalam pelatihan tingkat masyarakat masih kurang, pembangunan sarana air minum di masyarakat dan sanitasi di sekolah mendapat dukungan dan kontribusi penuh dari masyarakat, dan promosi perilaku hidup bersih dan sehat mampu mengubah perilaku masyarakat untuk menanamkan pola hidup bersih dan sehat. Dorongan, motivasi, dan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam program PAMSIMAS sangat besar. Aktor-aktor pemberdayaan masyarakat telah bekerja dengan penuh bertanggungjawab dan profesional. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi memberikan efek positif bagi pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui program PAMSIMAS. Kondisi sosial budaya masyarakat, keterlambatan penerimaan dana dari pemerintah, dan kondisi alam desa Ketapanrame menjadi faktor penghambat pemberdayaan masyarakat melalui program PAMSIMAS