Pengembangan Potensi Lahan Kering Di Kabupaten Kediri Melalui Pertanian Berkelanjutan (Studi Pada Badan Perencanaan Dan Pembangunan Kabupaten Kediri).

Kabupaten Kediri memiliki jumlah lahan kering yang sangat luas dibandingkan dengan jumlah sawah, pada tahun 2015 menunjukan bahwa luas sawah sebesar 45.509 ha sedangkan jumlah lahan kering yang didalamnya berupa tegal, kebun, huma dan pekarangan sebesar 91.430 ha, sebagaian besar jumlah lahan kering berada di barat sungai brantas Kabupaten Kediri. Lima kecamatan yang berada di barat sungai brantas tersebut meliputi Sub Satuan Wilayah Pengembangan (SSWP) kawasan SEGOBATEM yang terdiri dari (Kecamatan Semen, Grogol, Banyakan, Tarokan dan Mojo). Akan tetapi potensi lahan kering tersebut masih belum dioptimalkan secara maksimal oleh pemerintah sehingga sudah saatnya perlu dilakukan pengembangan potensi lahan kering agar mampu meningkatkan ekonomi masyarakat di kawasan Segobatem dan mampu meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) serta meningkatkan eksistensi Kabupaten Kediri sebagai daerah dengan potensi lokal yang beragam. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan mendiskripsikannya mapping pengembangan potensi lahan kering di Kabupaten Kediri, untuk mengetahui kendala dan hambatan dalam pengembangan potensi lahan kering serta untuk mengetahui pola strategi dan pola penanganan pengembangan potensi lahan kering di Kabupaten Kediri melalui pertanian berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Kemudian untuk instrumen penelitian ini didukung dengan pedoman wawancara, alat tulis, catatan lapangan dan yang paling penting dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri sebagai instrumen kuncinya. Serta analisis data menggunakan Miles dan Huberman dengan model interaktif. Dengan menggunakan analisis data ini diharapkan peneliti dapat mengolah dan menganalisis data-data yang terkumpul menjadi data-data yang sistematis, teratur, terstruktur dan mempunyai makna. Pengembangan potensi lahan kering di Kabupaten Kediri melalui pertanian berkelanjutan pada kawasan SEGOBATEM dengan pendekatan spasial atau kewilayahan dengan komoditas unggulan mangga podang dan ubi kayu yang pada kenyataannya sudah mulai menunjukan eksistensinya. Namun untuk tercapainya program percepatan pengembangan produk unggulan mangga podang dan ubi kayu dari mulai tanam sampai dengan paska panen tersebut selain diperlukan kerjasama yang baik antar stakeholder mulai dari hulu sampai hilir, diperlukan 7 adanya kebijakan-kebijakan pemerintah yang mendukung industri olahan mangga podang dan ubi kayu agar dapat berkembang dengan baik dan cepat. Adapun strategi dalam pengembangan potensi lahan kering di Kabupaten Kediri melalui pertanian berkelanjutan pada kawasan Segobatem sebagai berikut, 1. Pemanfaatan secara optimal dukungan masyarakat, 2. Perluasan daerah pemasaran hasil olahan mangga podang dan olahan tepung beras/tepung tapioka, 3. Penggunaan bibit unggul pada mangga podang dan ubi kayu, 4. Perbaikan sarana dan prasarana sebagai penunjang pertanian, 5. Pengoptimalan manajemen usaha tani, 6. Peningkatan motivasi terhadap para petani dan 7. Pengolahan kesuburan tanah atau konservasi