Analisis Perbedaan Abnormal Return dan Likuiditas Saham Sebelum dan Sesudah Right Issue (Studi pada Perusahaan- Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2015),

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan abnormal return dan likuiditas saham sebelum dan sesudah pengumuman right issue. Right issue yaitu hak diberikan emiten kepada para pemegang sahamnya untuk membeli saham baru yang diambil dari portopel pada harga pelaksanaan (exercise price) dalam jangka waktu yang sudah ditetapkan. Emiten melakukan right issue memiliki tujuan yaitu meningkatkan modal perusahaan, membayar hutang yang telah jatuh tempo, ekspansi usaha, dan meningkatkan likuiditas perdagangan saham. Investor akan merespon pengumuman tersebut sebagai suatu sinyal terhadap adanya peristiwa (event) tertentu dengan berbeda-beda, sebagai sinyal positif (good news) bila dana dari right issue digunakan untuk ekspansi usaha atau juga dapat berupa sinyal negatif (bad news) bila dana dari right issue digunakan untuk membayar hutang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode kuantitatif. Populasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang melakukan right issue pada tahun 2012-2015 yang terdaftar di BEI. Teknik pemilihan sampel pada penelitian ini yaitu purposive sampling. Sesuai dengan kriteria-kriteria yang sudah ditentukan maka diperoleh 45 perusahaan yang dijadikan sebagai sampel. Jenis data yang digunakan yaitu data sekunder berupa Factbook 2012-2015, data harga saham harian (Close Price), dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) harian (Close Price). Uji yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji normalitas lalu menggunakan uji beda dua rata-rata (Wilcoxon Signed Rank Test). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak adanya perbedaan abnormal return yang signifikan pada periode sebelum dan sesudah pengumuman right issue dan penelitian ini menunjukkan bahwa adanya perbedaan likuiditas saham sebelum dan sesudah pengumuman right issue. Perbedaan hasil likuiditas saham dikarenakan adanya perbedaan Trading Volume Activity (TVA) yang signifikan periode sebelum dan sesudah pengumuman right issue