Pembangunan Ekonomi Lokal Melalui Pengembangan Objek Wisata Religi (Studi Pada Revitalisasi Kawasan Ampel Surabaya),

Penelitian ini dilakukan berdasarkan Pembangunan Ekonomi Lokal Melalui Pengembangan Objek Wisata Religi khususnya pada Revitalisasi Kawasan Ampel Surabaya terkait dengan potensi wisata yang dimiliki oleh suatu daerah. Pemilihan judul ini dilatarbelakangi karena keberadaan wisata religi Ampel memiliki magnet yang besar yang layak untuk dikembangkan secara lebih luas. Hal tersebut didukung dengan banyaknya kunjungan wisatawan yang datang pada salah satu wisata religi yang ada di Surabaya ini. Kawasan Ampel memiliki berbagai ciri khas tersendiri di banding kawasan lain dan budaya yang ada di wilayah ini sangat kental dengan nuansa Islami. Permasalahan yang diangkat adalah bagaimana bentuk pembangunan ekonomi lokal melalui pengembangan objek wisata religi pada revitalisasi kawasan Ampel Surabaya, serta apa saja faktor penghambat dalam pembangunan ekonomi lokal melalui pengembangan objek wisata religi pada revitalisasi kawasan Ampel Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pedekatan deskriptif. Penelitian ini berusaha menggambarkan data penelitian yang diperoleh. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan memadukan informasi yang diperoleh dari hasil wawancara kepada para informan, observasi dan analisa dokumen. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan maka dapat diketahui bahwa keberadaan wisata religi yang ada di Surabaya terkait dengan pengelolaan objek ziarah sebagaimana tercantum dalam Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 23 Tahun 2012 Tentang Kepariwisataan pada Pasal 5 huruf d yang disebutkan bahwa pengelolaan daya tarik wisata meliputi jenis usaha pengelolaan objek ziarah. Kawasan Ampel sendiri merupakan salah satu kawasan religi yang berada di Surabaya, terutama dengan adanya masjid Ampel dan makam Ampel. Hal tersebut juga didukung dengan Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 12 Tahun 2014 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Surabaya Tahun 2014-2034 pada pasal 53. Berbagai langkah telah dilakukan melalui kerjasama dengan berbagai pihak terkait, namun masih belum efektif karena masih adanya beberapa kendala yang ditimbulkan dari upaya tersebut. Hambatan dalam pelaksanaan Pembangunan Ekonomi Lokal Melalui Pengembangan Objek Wisata Religi khususnya pada Revitalisasi Kawasan Ampel Surabaya meliputi: Masih banyaknya PKL yang berjualan di pinggir jalan. Kurangnya kesadaran wisatawan untuk menjaga kebersihan lingkungan. Masih kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana. Kemampuan dari Sumber Daya Manusia yang masih kurang. Dan kurangnya kontrol dan pengawasan