Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Kurs Mata Uang dan Inflasi Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Indonesia Tahun 2009-2014,

Indonesia merupakan negara yang terkategori ke dalam negara berkembang, karena Indonesia tengah melakukan pembangunan di setiap aspek terutama di bidang infrastruktur. Untuk melaksanakan proses pembangunan pemerintah memerlukan sejumlah dana, dana tersebut diantaranya bersumber dari APBN yang merupakan sumber utama pembiayaan rutin pemerintah. Dalam APBN Pajak menduduki urutan pertama dan menjadi penyumbang terbesar yakni sebesar 1.146.865,80 miliar rupiah pada tahun 2014. Dari pendapatan tersebut Pajak Penghasilanlah yang menjadi penyumbang terbesar dengan jumlah 546.180,90 miliar rupiah. Ini menunjukan bahwa proses realisasi penerimaan PPh sangatlah penting untuk dilakukan karena PPh memiliki posisi yang sangat strategis dalam struktur APBN. Salahsatu yang mempengaruhi penerimaan PPh adalah faktor ekonomi makro seperti pertumbuhan ekonomi, kurs mata uang dan inflasi. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksplanatori dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan daata bulanan mulai tahun 2009 sampai 2014 dengan sampel sebesar 72 buah data runtut waktu. Sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari dokumentasi pada website Direktorat Jendral Pajak (DJP) Badan Pusat Statistika (BPS), Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis jalur dengan variabel terikat adalah penerimaan pajak penghasilan dan variabel bebas adalah pertumbuhan ekonomi, kurs mata uang dan inflasi. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa secara langsung, variabel pertumbuhan ekonomi berpengaruh signifikan terhadap kurs, inflasi dan penrimaan pajak, namun pengaruh tidak langsung pertumbuhan ekonomi melalui kurs dan inflasi terhadap penerimaan pajak penghasilan bersifat tidak signifikan