Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan di Kabupaten Mojokerto (Studi pada Industri Kecil Kerajinan Patung Batu Trowulan di Desa Watesumpak, Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto)

Penelitian ini mengangkat tentang Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan di Kabupaten Mojokerto melalui IK Kerajinan Patung Batu Trowulan di Desa Watesumpak Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto. Desa Watesumpak memiliki program peningkatan keterampilan masyarakat dan sumber daya manusia yang berfungsi penting dalam meningkatkan perekonomian masyarakat pengerajin patung batu di Desa Watesumpak. Permasalahan yang terjadi dalam pemberdayaan masyarakat pedesaan di Kabupaten Mojokerto melalui IK Kerajinan Patung Batu Trowulan yaitu kurangnya permodalan, masih rendahnya kualitas SDM dan iklim usaha yang belum sepenuhnya kondusif. Hal ini lah yang menyebabkan perlu adanya upaya pemberdayaan masyarakat pedesaan melalui IK Kerajinan Patung Batu Trowulan di Desa Watesumpak. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif dengan teknik pengumpulan datanya menggunakan wawancara, dan melakukan observasi serta mencari dokumen-dokumen yang terkait dan mendukung. Fokus dari penelitian ini antara lain 1. Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan di Kabupaten Mojokerto melalui IK Kerajinan Patung Batu Trowulan di Desa Watesumpak : a. Peningkatan kemampuan finansial, b. Pengembangan pemasaran, c. Pengembangan sumber daya manusia, d. Pemberian pengaturan dan pengendalian usaha. 2. Faktor pendukung dan penghambat dalam pemberdayaan masyarakat pedesaan di Kabupaten Mojokerto melalui Industri Kecil Kerajinan Patung Batu Trowulan. Berdasarkan hasil penelitian ini pemberdayaan masyarakat pedesaan di Kabupaten Mojokerto melalui IK Kerajinan Patung Batu Trowulan yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mojokerto berdasarkan program-program kegiatan pembinaan dan pengembangannya industri kecil berjalan dengan baik. Dengan adanya program pembinaan ini, IK Kerajinan Patung Batu Trowulan masih sanggup untuk bertahan sampai sekarang ini dan diharapkan untuk nantinya bisa lebih mandiri lagi. Terkait dengan hal diatas, saran yang diberikan yaitu : 1. Untuk masalah keterbatasan modal Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mojokerto memberikan penyertaan modal sementara melalui perbankan. 2. Untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan SDM pemerintah daerah selaku Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mojokerto melakukan kegiatan pembinaan dan pelatihan bagi pengerajin Patung Batu Trowulan. 3. Untuk mengatasi permasalahan iklim usaha yang belum sepenuhnya kondusif, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mojokerto turun langsung ke masyarakat untuk mengevaluasi apa penyebab terjadinya persaingan tidak sehat di kalangan pengerajin patung batu