Hubungan Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Kinerja Pustakawan (Studi pada pustakawan di Perpustakaan Universitas Negeri Malang dan Perpustakaan Universitas Brawijaya).

Salah satu cara yang dapat ditempuh oleh manajemen perpustakaan dalam meningkatkan kualitas dan kinerja dari pustakawan adalah dengan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan (diklat) bagi para pustakawannya. Pendidikan dan pelatihan tenaga kerja merupakan salah satu kunci manajemen tenaga kerja. Pentingnya diadakan pendidikan dan pelatihan (diklat) bagi para pustakawan yaitu untuk menambah pengetahuan dan keterampilannya. Selain memiliki pengetahuan yang luas, program pendidikan dan pelatihan bagi pustakawan akan meningkatkan kompetensi serta profesionalitasnya sebagai seorang pustakawan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menjelaskan hubungan secara parsial antara faktor-faktor metode pendidikan dan pelatihan (X1), jenis pendidikan dan pelatihan (X2), serta materi pendidikan dan pelatihan (X3) terhadap kinerja pustakawan (Y) pada pustakawan di Perpustakaan Universitas Negeri Malang dan Perpustakaan Universitas Brawijaya. Tujuan kedua yaitu untuk menjelaskan pengaruh secara simultan antara faktor-faktor metode pendidikan dan pelatihan (X1), jenis pendidikan dan pelatihan (X2), serta materi pendidikan dan pelatihan (X3) terhadap kinerja pustakawan (Y) pada pustakawan di Perpustakaan Universitas Negeri Malang dan Perpustakaan Universitas Brawijaya. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasional (Correlational Descriptive Research) dengan pendekatan kuantitatif karena penelitian ini dilatarbelakangi oleh tujuan awal penelitian, yaitu menjelaskan mengenai hubungan variabel-variabel yang hendak diteliti dan kemudian menguji hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh pustakawan unit kerja yang ada di Perpustakaan Universitas Negeri Malang yang berjumlah 20 orang dan Perpustakaan Universitas Brawijaya yang berjumlah 17 orang yang seluruhnya sudah pernah mengikuti diklat tentang perpustakaan. Jadi total populasi secara keseluruhan yaitu berjumlah 37 orang. Jumlah tersebut diambil semua sebagai sampel sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Dari hasil analisis statistik deskriptif diketahui bahwa responden setuju terhadap variabel metode pendidikan dan pelatihan, setuju terhadap variabel jenis pendidikan dan pelatihan, dan juga setuju terhadap variabel materi pendidikan dan pelatihan karena secara umum dapat dipahami dan dijalankan dengan baik oleh responden. viii Hasil analisis statistik inferensial menunjukkan bahwa pendidikan dan pelatihan yang terdiri dari metode pendidikan dan pelatihan, jenis pendidikan dan pelatihan, dan materi pendidikan dan pelatihan memiliki pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap kinerja pustakawan. Secara parsial variabel metode pendidikan dan pelatihan tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap kinerja pustakawan. Variabel jenis pendidikan dan pelatihan tidak memiliki hubungan secara parsial terhadap kinerja pustakawan. Sedangkan variabel materi pendidikan dan pelatihan tidak memiliki hubungan yang signifikan secara parsial terhadap kinerja pustakawan