Pengelolaan Sumberdaya Air Untuk Memenuhi Kebutuhan Air Bersih (Study pada PDAM Kota Malang).

Pentingnya pengelolaan sumberdaya air secara profesional yang dilakukan dari sumber mata air hingga didistribusikan ini semata-mata agar sumberdaya air terlindungi. Di sisi lain, anggapan masyarakat bahwa sumber daya air merupakan sumber daya yang jumlahnya tidak terbatas menyebabkan hilangnya kepekaan bahwa pada kenyataanya sumber daya air bersih terancam mengalami kelangkaan. Terlihat pada penggunaan air yang tidak efisien, tidak ada hukum atau peraturan yang spesifik dan tegas untuk pelaku pencemaran air. Intervensi pemerintah dan koorporasi dari beberapa stakeholder sangat dibutuhkan dalam pengelolaan sumber daya air, agar keberadanya tetap terjaga serta sesuai dengan prinsip sustainable. Dalam pengelolaanya Pemerintaah Pusat memberikan kewenangan Pemerintah Daerah dalam mengelola kebutuhan rumah tangganya. Pengelolaan air di Kota Malang dilakukan oleh Pemda melalui PDAM Kota Malang. Rumusan masalah dalam penelitian ini yakni bagaimana pengelolaan sumberdaya air Pemerintah melalui PDAM Kota Malang dalam memenuhi kebutuhan air bersih dan apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam pengelolaan sumberdaya air di Kota Malang. Penelitian ini ditujukan untuk memberikan deskripsi pengelolaan sumberdaya air yang dilakukan Pemerintah Kota Malang melalui PDAM serta apa saja faktor yang dapat mendukung atau penghambat dalam pengelolaan sumberdaya air guna memenuhi kebutuhan masyarakat akan air bersih di Kota Malang. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dimana metode analisis mengadopsi model analisis interaktif Miles, Huberman dan Saldana Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan pengelolaan air yang dilakukan oleh PDAM Kota Malang dari sumber mata air hingga pendistribusiannya menurut instruksi kerja dan secara prosedur dan pengelolaan sumberdaya yang dilakukan oleh PDAM Kota Malang adalah proses chlorinasi sesuai dengan permenkes No. 736/MENKES/PER/VI/2010 tentang tata laksana pengawasan kualitas air, dimana sistem pendistribusianya melalui dua cara yakni sistem pompa dan sistem gravitasi. Seluruh proses pengelolaan ini bertujuan untuk menjaga kualitas dan kuantitas terhadap air berdasarkan Permenkes No 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang persyaratan kualitas air minum. Namun dalam pelaksanaanya ada beberapa kendala eksternal yakni stigma yang ada di masyarakat terhadap kelestarian lingkungan sumberdaya air untuk menjaga dan menggunakan air seefisien mungkin. Dari faktor internal datang dari besaran dana anggaran untuk pengembangan pelaksanaan pengelolaan air dalam infrastrukturnya. Rekomendasi dalam pengelolaan sumberdaya air ini dapat dilakukan dengan evaluasi terhadap sistem penyediaan air dan sarana pada pipa transmisi. Serta sosialisasi akan mudahnya masyarakat dalam mengakses air melalui PDAM Kota Malang yang terjaga dan terlindungi akan kualitas airnya