Analisis Biaya Standar sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi (Studi pada PT Varia Usaha Beton Periode Tahun 2013)

Pada dasarnya suatu organisasi baik yang berorientasi pada laba maupun nirlaba, berkeinginan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Untuk itu organisasi harus memiliki tujuan yang jelas dan direncanakan dengan baik. Bagi perusahaan yang berorientasi pada laba, memiliki tujuan untuk memaksimalkan keuntungan yang didapat.Untuk mengoptimalkan keuntungan, perusahaan perlu melakukan pengendalian terhadap biaya produksi. Salah satu metode yang dapat digunakan perusahaan sebagai alat pengendalian terhadap biaya produksi yaitu dengan menetapkan biaya standar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan biaya standar sebagai alat pengendalian biaya produksi serta untuk mengetahui selisih yang terjadi antara biaya standar dan biaya realisasi pada PT Varia Usaha Beton, Sidoarjo periode tahun 2013. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui keadaan peristiwa, orang atau segala sesuatu yang menjadi objek penelitian guna menjelaskan objek penelitian tersebut secara detail yang memberi manfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan informasi. Peneliti ingin mengetahui sebatas mana penerapan biaya standar pada PT Varia Usaha Beton sebagai alat pengendalian produksinya dengan mengumpulkan data sekunder. Analisis selisih yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa pada tahun periode 2013 PT Varia Usaha Beton mengalami selisih rugi (unfavourable) pada selisih bahan baku sejumlah Rp.1.431.681,85. Selisih tenaga kerja langsung mengalami selisih rugi (unfavourable) sebesar Rp.1.591.800. Pada selisih biaya overhead pabrik, perusahaan juga mengalami selisih rugi (unfavourable) sebesar Rp.29.242. Sebagai upaya untuk memperkecil bahkan meniadakan selisih, perusahaan seharusnya meninjau ulang standar secara periodik. Teknologi peralatan dan proses produksi yang selalu berubah sering membuat standar menjadi usang. Sebaiknya dilakukan pembaharuan yang terus menerus agar perusahaan tetap dapat bertahan di lingkungan kompetitif yang menuntut kualitas, efisiensi,efektifitas yang tinggi.Dalam menetapkan standar harga bahan baku perlu diperhatikan kemungkinan terjadinya perubahan harga bahan baku pada periode selanjutnya