Implementasi Altman’s Z-Score Model Untuk Memprediksi Kebangkrutan Perusahaan Multinasional (Studi Pada Perusahaan Multinasional Sub Sektor Tekstil dan Garmen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pe

Kondisi persaingan bisnis internasional yang penuh resiko perlu diwaspadai oleh setiap perusahaan baik perusahaan domestik maupun multinasional. Perusahaan Multinasional sub sektor tekstil dan garmen yang terdapat di Indonesia turut merasakan dampak dari kondisi industri tekstil dalam negeri yang cenderung menurun dari tahun ke tahun. Kebangkrutan menjadi ancaman bagi setiap perusahaan yang melakukan bisnis sehingga perusahaan melakukan prediksi kebangkrutan agar dapat mengetahui lebih dini apabila perusahaan diprediksi berpotensi bangkrut. Altman’s Z-Score Model merupakan salah satu model prediksi kebangkrutan dengan tingkat keakuratan yang paling tinggi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengimplementasian Altman’s Z-Score Model untuk memprediksi potensi kebangkrutan perusahaan multinasional sub sector tekstil dan garmen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014. Pada penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif ini tidak diperlukan uji hipotesis karena penelitian ini hanya perlu mengimplementasikan rumus Altman (Z-Score) untuk memprediksi potensi kebangkrutan perusahaan multinasional. Sumber data dalam penelitian adalah data sekunder berupa neraca dan laporan laba rugi perusahaan multinasional yang menjadi obyek penelitian. Data diperoleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id. Penelitian ini menggunakan purposive sampling untuk menyaring 20 perusahaan yang menjadi populasi penelitian sehingga akhirnya diperoleh empat perusahaan multinasional sub sektor tekstil dan garmen yang memenuhi kriteria sampel penelitian. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data berupa perhitungan z-score menggunakan rumus Altman’s Z-Score Model untuk perusahaan manufaktur yang telah go public. Altman mengkombinasikan lima jenis rasio, yaitu modal kerja terhadap total aktiva (X1), laba ditahan terhadap total aktiva (X2), EBIT terhadap total aktiva (X3), nilai pasar saham terhadap nilai buku total hutang (X4), dan penjualan terhadap total aktiva (X5),untuk dapat memprediksi perusahaan berada dalam zona aman (Z > 2,99), rawan (1,81 < Z < 2,99), atau bangkrut (Z < 1,81). Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama periode 2011 hingga 2014 terdapat tiga perusahaan yang selalu berada dalam zona berpotensi bangkrut selama empat tahun berturut-turut yaitu PT CENTEX Tbk, PT Eratex DjajaTbk, dan PT Unitex Tbk. Di sisi lain, PT TIFICO Tbk berada pada zona aman di tahun 2011, 2012, dan 2014 serta berada pada zona rawan di tahun 2013. Apabila ditinjau dari hasil penelitian maka perusahaan yang telah diprediksi berpotensi bangkrut harus segera memperbaiki kondisi keuangannya dengan meningkatkan penjualan dan nilai pasar saham serta memperkecil total hutangperusahaan