Evaluasi Kelayakan Investasi Aktiva Tetap Dengan Teknik Capital Budgeting (Studi Kasus Pada Po. Pion Transport Periode 2012 - 2014)

Perkembangan ekonomi khususnya sektor pariwisata secara tidak langsung berdampak pada meningkatnya permintaan akan jasa bus pariwisata. Melakukan investasi untuk menambah aktiva tetap merupakan salah satu cara mengembangkan usaha agar dapat memenuhi potensi permintaan yang terus meningkat. Diperlukan perencanaan agar investasi ke dalam aktiva tetap dapat dikatakan layak dilakukan. Penelitian ini mengambil studi kasus pada PO. Pion Transport yang berencana melakukan penambahan armada bus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebijakan perusahaan dalam melakukan penambahan aktiva tetap yang berupa bus, mengetahui perkiraan cash flow setelah menambah armada bus, dan mengetahui kelayakan rencana investasi penambahan aktiva tetap dengan menggunakan teknik Capital Budgeting. Jenis penelitian dalam skripsi ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Hasil analisis menunjukkan bahwa : Perusahaan mampu dan layak untuk menambah 2 unit armada bus. Besarnya dana yang dibutuhkan untuk menambah 2 armada bus yaitu sebesar Rp. 900.000.000. Sumber dana yang digunakan untuk memenuhi pembelian aktiva tetap tersebut berasal dari dua sumber, yaitu dari modal sendiri sebesar 40% dan dari modal pinjaman sebesar 60% dengan bunga 13,5% pertahun dan masa pengembalian 10 tahun. Berdasarkan penilaian kelayakan investasi menggunakan teknik Capital Budgeting maka didapat hasil yaitu: Hasil perhitungan ARR sebesar 17,75%, lebih besar dari biaya modal (cost of capital) sebesar 12,8635%. Payback period atau waktu pengembalian dana pinjaman selama 5 tahun 3 bulan 22 hari lebih kecil dari umur investasi. Hasil Net Present Value (NPV) menunjukkan hasil positif yaitu sebesar Rp. 187.215.450. Hasil perhitungan Profitability Index (PI) menunjukkan sebesar 1,208 lebih besar dari 1. Hasil Perhitungan Internal Rate Of Return (IRR) menunjukkan sebesar 17,12% lebih besar dari biaya modal sebesar 12,8635%. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan teknik Capital Budgeting tersebut maka rekomendasi penambahan aktiva tetap berupa bus layak untuk dilaksanakan. Saran yang dapat diberikan kepada perusahaan yaitu agar perusahaan menjalankan sesuai rencana penambahan armada. Setelah menambah armada bus, sebaiknya dilakukan pelatihan kepada sopir yang diberi tanggung jawab untuk mengoperasikan bus tersebut. Hal yang tidak kalah penting yaitu terus melakukan inovasi baik dalam pelayanan maupun paket yang ditawarkan agar perusahaan dapat memimpin pasar