Strategi Pemerintah Daerah dalam Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Berbasis Potensi Lokal (Studi Terhadap Pemberdayaan UMKM Batik di Kabupaten Banyuwangi),

Strategi Pemerintah Daerah dalam Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Berbasis Potensi Lokal (Studi Terhadap Pemberdayaan UMKM Batik di Kabupaten Banyuwangi), Dr. Bambang Santoso Haryono, MS selaku Komisi Pembimbing Ketua, Dr. Sujarwoto, S.IP, M.Si, MPA selaku Anggota komisi pembimbing, 200 Hal + xix. Peran UMKM dalam perekonomian nasional dan daerah sangat penting. Oleh karena itu UMKM sering dikatakan sebagai sokoguru perekonomian nasional. Namun demikian, berbagai potensi UMKM seringkali masih belum dapat diberdayakan secara optimal oleh banyak pemerintah daerah. Penelitian ini mengkaji berbagai strategi yang dilakukan oleh kabupaten Banyuwangi dalam rangka memberdayakan UMKM Batik berbasis potensi lokal serta faktor-faktor yang mendukung dan menghambat pelaksanaan strategi tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Lokasi dan situs dalam peneltian ini berada di Dinas Koperasi dan UMKM, Dinas Perindustrian Perdagangan Pertambangan Kabupaten Banyuwangi, dan di 3 (tiga) tempat pelaku UMKM batik. Observasi dan wawancara dilakukan kepada beberapa informan kunci seperti pimpinan dan staff Dinas Koperasi dan UMKM, DInas Perindustrian Perdagangan Pertambangan, dan UMKM batik sebagai penerima manfaat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kabupaten Banyuwangi telah melaksanakan berbagai strategi pembedayaan UMKM Batik berbasis local dengan melalui berbagai strategi: perluasan akses modal, dukungan fasilitas, pemberian pelatihan, bantuan pemasaran, dan membangun kemitraan dengan serktor terkait. Beberapa faktor pendorong pelaksanaan strategi tersebut adalah kemampuan UMKM batik itu sendiri dalam membuat aneka ragam produk yang bersifat unik, pemasaran yang relatif sudah memadai dan saran pelatihan yang cukup baik. Sedangkan faktor penghambat antara lain masih rendahnya kemauan masyarakat untuk berwirausaha, keterbatasan bahan baku, dan kesempatan promosi yang lebih lua