Hubungan Antar Aktor dalam Kerjasama Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan Lembaga Internasional (Studi pada Program Peace Corps dalam Bidang Pendidikan di SMK Negeri 1 Kudu).

Di era globalisasi, kerjasama dengan pihak lain dalam maupun luar negeri merupakan jembatan adanya transfer pengetahuan, pengalaman, penguasaan teknis dan kepemilikan teknologi yang baik. Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Biro Administrasi Kerjasama pun melakukan kerjasama dengan Lembaga Internasional pada program Peace Corps dalam bidang pendidikan. Salah satu kerjasama tersebut berada di SMK Negeri 1 Kudu. Program yang berlangsung mulai bulan Juni 2014 tersebut, menggunakan konsep sound governance yang menambahkan peran aktor internasional di dalam pelaksanaannya. Program tersebut dapat berjalan karena adanya hubungan partnership antar aktornya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, menggambarkan dan menganalisis kerjasama Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan Lembaga Internasional pada Program Peace Corps dalam bidang pendidikan di SMK Negeri 1 Kudu, hubungan antar aktor dalam kerjasama tersebut dan manfaat yang didapat masing-masing aktor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisa data yang digunakan adalah analisa model Miles, huberman dan Saldana. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa kerjasama yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan Lembaga Internasional dalam program Peace Corps dalam bidang pendidikan di SMK Negeri 1 Kudu adalah melalui pengajaran bahasa inggris yang diberikan oleh relawan Amerika Serikat kepada pelajar dan masyarakat sekitar. Sesuai dengan konsep sound governance, terdapat dimensi-dimensi yang mendukung di dalam pelaksanaannya yaitu adanya dasar hukum, latar belakang, aktor yang terdiri dari negara, masyarakat,swasta dan aktor internasional. Dengan adanya program tersebut diharapkan para pelajar dan masyarakat daerah terutama di SMK Negeri 1 Kudu dapat bersaing dan menghadapi MEA. Saran dari peneliti yaitu agar adanya monitoring dan evaluasi sesering mungkin untuk menghindari adanya kesalahpahaman budaya yang timbul karena adanya relawan yang berasal dari Amerika Serikat