Pengaruh Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI, Pendapatan Per Kapita dan Ekspor terhadap Nilai Tukar Rupiah dan Pertumbuhan Ekonomi (Studi pada Bank Indonesia Peiode Tahun 2002- 2013)

Nilai tukar suatu mata uang merupakan hal yang penting harus diperhatikan dalam perdagangan internasional. Resiko yang ditimbulkan harus ditanggung terutama oleh mata uang yang kurang likud seperti Rupiah. Bagi Indonesia, perdagangan internasional merupakan faktor yang punya kontribusi besar dalam mempengaruhi pertumbuhan ekonomi sebagai indikator yang menginterpretasikan kondisi perekonomian dan kesejahteraan masyarakatnya. Cukup banyak faktor yang mampu mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia terutama kondisi makroekonominya. Penelitian ini menggunakan Dollar Amerika Serikat (AS) sebagai pembanding karena AS merupakan mitra dagang dominan bagi Indonesia. Beberapa faktor yang dimasukkan dalam penelitian ini sebagai variabel bebas dalam mempengaruhi nilai tukar rupiah dan pertumbuhan ekonomi adalah inflasi, tingkat suku bunga SBI, pendapatan per kapita, dan ekspor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui signifikansi pengaruh antara inflasi, tingkat suku bunga SBI, pendapatan per kapita, dan ekspor terhadap nilai tukar Rupiah dan pertumbuhan ekonomi. Penelitian ini merupakan penelitan explanatory dengan pendekatan kuantitaif. Data yang diambil adalah pooled data triwulan inflasi, tingkat suku bunga SBI, pendapatan per kapita, ekspor, nilai tukar Rupiah, dan pertumbuhan ekonomi periode triwulan I 2002 – IV 2013 dengan menggunakan metode sampling jenuh berjumlah 48 sampel. Data diperoleh dari website resmi Bank Indonesia dan Badan Pusat Statistik. Analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dengan program SPSS 20.0. Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,656 untuk variabel terikat nilai tukar rupiah dan sebesar 0,67 yang berarti bahwa variabel bebas yang dimasukkan menjelaskan variabel terikat nilai tukar Rupiah sebesar 65,6% dan untuk regresi dengan variabel terikat pertumbuhan ekonomi sebesar 67%. Hasil uji parsial (uji t), menunjukkan bahwa variabel inflasi, pendapatan per kapita, dan ekspor berpengaruh signifikan terhadap nilai tukar sedangakan variabel inflasi dan suku bunga SBI, pendapatan per kapita, dan ekspor yang berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan hasil tersebut maka diharapkan Bank Indonesia harus memperhatikan laju inflasi sehingga kebijakan yang diambil diharapkan lebih ditujukan untuk memperlambat laju inflasi. Pemerintah harus menyediakan pelayanan baik untuk memicu kegiatan ekspor dan menstimulasi perusahaan lokal berorientasi ekspor. Para pelaku bisnis internasional harus melakukan lindung nilai terutama untuk investor di sektor investasi langsung agar repatriasi penghasilan anak perusahaan dapat diminimalisasikan resikonya