Pengaruh Surat teguran, Surat Paksa, dan Sanksi Administrasi Terhadap Pembayaran Tunggakan Pajak (Studi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Singosari),

Berbagai upaya dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak dengan menerbitkan surat teguran, surat paksa, dan memberikan sanksi administrasi kepada wajib pajak yang melakukan pelanggaran perundang-undangan perpajakan. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk memaksimalkan pembayaran tunggakan pajak. Tujuan penelitian ini adalah 1) Untuk menguji pengaruh secara bersama-sama surat teguran, surat paksa, dan sanksi administrasi terhadap pembayaran tunggakan pajak. 2) Untuk menguji pengaruh secara parsial surat teguran, surat paksa, dan sanksi administrasi terhadap pembayaran tunggakan pajak. 3) Untuk mengetahui antara surat teguran, surat paksa, dan sanksi administrasi yang dominan mempengaruhi pembayaran tunggakan pajak. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, suatu metode penelitian yang digunakan untuk menguji hiposesis tentang adanya pengaruh surat teguran, surat paksa, dan sanksi administrasi terhadap pembayaran tunggakan pajak. Populasi penelitian ini adalah surat dan sanksi yang digunakan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Singosari untuk menagih pajak dari tahun 2011 sampai tahun 2014. Jumlah populasi yaitu 7.326 surat dan sanksi yang terdiri dari Surat Teguran, Surat Paksa, dan Sanksi Administrasi selama 4 tahun, dengan pengambilan sampel bulanan dari Januari 2011 sampai Desember 2014 yaitu sebanyak 48 bulan. Hasil penelitian menyebutkan bahwa surat teguran (X1), surat paksa (X2), dan sanksi administrasi (X3) berpengaruh signifikan secara bersama-sama terhadap pembayaran tunggakan pajak (Y). Secara parsial surat teguran (X1), surat paksa (X2), dan sanksi administrasi (X3) berpengaruh signifikan terhadap pembayaran tunggakan pajak (Y). Variabel sanksi administrasi (X3) merupakan variabel yang dominan mempengaruhi pembayaran tunggakan pajak (Y)