Analisis Sistem Dan Prosedur Pemberian Kredit Konsumtif Dalam Upaya Mendukung Pengendalian Manajemen Kredit

Kredit konsumtif merupakan kredit yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat sehari-hari. Kredit konsumtif biasanya diberikan untuk masyarakat yang mempunyai gaji tetap setiap bulannya. Semakin banyaknya kredit yang disalurkan kepada masyarakat maka sistem dan prosedur dalam pemberian kredit tersebut harus diperhatikan dan dikelola secara baik dengan prinsip kehati-hatian. Dalam pemberian kredit perlu adanya pengendalian manajemen kredit yang baik agar dalam sistem dan prosedur pemberian kredit saat permohonan sampai dengan pengawasan kredit dapat berjalan lancar dan tidak terjadi kesalahan dalam prosedur pemberian kredit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana sistem dan prosedur pemberian kredit konsumtif yang diterapkan KSP Tri Aji Mandiri Kediri dan untuk mengetahui apakah sistem dan prosedur yang diterapkan KSP Tri Aji Mandiri Kediri telah mendukung pengendalian manajemen kredit yang baik. Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Fokus pada penelitian ini adalah menganalisis tentang sistem dan prosedur pemberian kredit konsumtif pada KSP Tri Aji Mandiri Kediri serta menganalisis aspek-aspek pengendalian manajemen kredit pada sistem dan prosedur pemberian kredit konsumtif pada KSP Tri Aji Mandiri Kediri. Hasil dari analisis data yang diperoleh dari KSP Tri Aji Mandiri Kediri dapat diketahui bahwa sistem dan prosedur yang diterapkan KSP Tri Aji Mandiri Kediri cukup mencerminkan pengendalian manajemen kredit yang baik, hal tersebut dapat terlihat dari : personel yang kompeten dan dapat dipercaya, adanya pemisahan tugas, prosedur otorisasi yang tepat, dokumen dan catatan yang memadai, kontrol fisik aktiva dan catatan, dan pemeriksaan pekerjaan secara independen. Disamping telah mendukung pengendalian manajemen kredit yang baik pada sistem dan prosedur pemberian kredit konsumtif yang diterapkan KSP Tri Aji Mandiri Kediri, masih terdapat beberapa kelemahan dalam pengendalian manajemen kreditnya yaitu : belum adanya pemisahan tugas antara kasir dan customer service serta pemisahan tugas antara analisis kredit dan penilai jaminan, karyawan sering mengabaikan penulsan nomor urut pada formulir, dan belum adanya pemeriksaan secara mendadak (surprise auditor) yang bertujuan untuk mengetahui apakah karyawan telah melaksankan tugasnya masing-masing