Analisis Faktor – Faktor yang mempengaruhi Efektivitas Pemungutan Pajak Daerah ( Studi kasus di Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Tulungagung

Salah satu pendapatan yang paling besar dari PAD yaitu berasal dari pajak daerah, untuk meningkatkan PAD melalui pos pajak, pembenahan yang dilakukan oleh pemerintah yaitu dengan melihat tingkat efektivitas pemungutan pajak tersebut. Setelah mengetahui tingkat efektivitas, untuk tetap meningkatkan minimal mempertahankan keadaan efektivitas perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan pajak daerah. Sehubungan dengan hal itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Laju Inflasi, Jumlah Penduduk, dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), terhadap penerimaan pajak daerah di Kabupaten Tulungagung tahun 2008-2012. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder (time series) tahun 2008-2012 yang bersumber dari Dinas Pendapatan Daerah dan Badan Pusat Statisik (BPS) Kabupaten Tulungagung dan ditunjang oleh studi pustaka yang berhubungan dengan penelitian. Penelitian ini menggunakan model regresi linier berganda. Proses pengujian yang digunakan terdiri dari pengujian secara statistik meliputi uji t, uji F, dan uji determinasi (R2). Sedangkan untuk pengujian asumsi klasik meliputi Uji Normalitas, Uji Multikolinearitas, Uji Heteroskedastisitas, dan Uji Autokorelasi. Hasil penelitian dan pembahasan diperoleh, efektivitas pemungutan pajak daerah di Kabupaten Tulungagung tahun 2008-2012 adalah sebagai berikut : Pajak Restoran sebesar 135 % yang berarti sangat efektif, BPHTB sebesar 126 % yang berarti sangat efektif, Pajak Air Tanah sebesar 119 % yang berarti sangat efektif, Pajak Hotel 119 % yang berarti sangat efektif, Pajak Hiburan sebesar 119 % yang berarti sangat efektif, Pajak Bahan Galian Golongan C sebesar 120 % yang berarti sangat efektif, Pajak Reklame sebesar 110 % yang berarti sangat efektif, Pajak Parkir sebesar 116 % yang berarti sangat efektif, dan Pajak Penerangan Jalan sebesar 106 % yang berarti sangat efektif, jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa pemungutan Pajak Daerah Kabupaten Tulungagung pada tahun 2008 – 2012 secara keseluruhan sangat efektif. Diantara variabel Laju inflasi, jumlah penduduk dan PDRB maka yang paling berpengaruh terhadap penerimaan pajak daerah adalah variabel jumlah penduduk. Berdasarkan hasil penelitian di atas penulis menyarankan bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Tulungagung, khususya Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Tulungagung dalam menetapkan pajak daerah agar melakukan sosialisasi mengenai arti pentingnya pajak bagi pembangunan sehingga wajib pajak sadar membayar pajak