Analisis Sistem dan Prosedur Akuntansi Pemberian Kredit Modal Kerja Dalam Upaya Peningkatan Pengendalian Intern (Studi Pada BPR Permata Artha Surya Surabaya

Sebuah perusahaan harus siap bersaing menghadapi perekonomian yang tidak pasti. Setiap perusahaan harus mengelola dananya dengan hati-hati untuk mempertahankan kegiatan bisnisnya. Perusahaan yang membutuhkan tambahan modal untuk kegiatan bisnisnya dapat dibantu oleh lembaga keuangan perbankan. Bantuan yang diberikan berupa pinjaman dana yang disebut kredit. Pihak Bank juga perlu mempertimbangkan keamanan atas terjaminnya pengembalian pinjaman tersebut. Tentunya dalam pelaksanaan pemberian kredit modal kerja dibutuhkan sistem dan prosedur akuntansi yang dapat meningkatkan pengendalian intern. Pengendalian intern memiliki peran untuk menjaga kekayaan perusahaan sehingga kegiatan operasional perusahaan akan tetap berjalan. Tujuan penelitian adalah untuk memahami penerapan sistem dan prosedur akuntansi pemberian kredit modal kerja dalam upaya peningkatan pengendalian intern. Selanjutnya untuk mengetahui apakah sistem dan prosedur pemberian kredit modal kerja sudah memadai. Kemudian untuk prakteknya apakah sistem dan prosedur akuntansi pemberian kredit modal kerja telah diterapkan dengan baik untuk meningkatkan pengendalian intern. Penelitian ini dilakukan pada BPR Permata Artha Surya, dimana lokasinya berada di Jl. Panglima Sudirman No. 55 Surabaya. BPR Permata Artha Surya adalah sebuah lembaga perbankan yang memberi fasilitas kredit modal kerja. Komisaris serta pemilik dari BPR adalah Bapak Henry J. Gunawan dan Bapak Harijanto. Memiliki direksi baru dengan kebijakan baru, maka perlu diketahui apakah sistem dan prosedur akuntansi dalam pemberian kredit modal kerja telah memadai dan meningkatkan pengendalian intern. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Fokus penelitian yaitu mengenai sistem dan prosedur akuntansi yang ada dengan data berupa bagan struktur organisasi, formulir, serta data kredit macet. Data kredit macet digunakan untuk mengetahui sejauh mana manfaat pengendalian intern yang ada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan adanya direksi baru dengan kebijakan yang baru telah menerapkan sistem dan prosedur akuntansi pemberian kredit modal kerja dengan baik. Dilihat dari angka kredit macet telah mengalami penurunan. Namun terdapat beberapa hal perlu diperbaiki dalam pembagian tugas dan tanggung jawab yang dilakukan oleh Account Officer. Selain itu, dalam pelaksanaan praktek yang sehat, belum pernah diadakannya pemeriksaan mendadak oleh pengawas intern. Meskipun belum memiliki pengawas intern, sebaiknya pihak direksi juga mengemban tugas sebagai pengawas intern. Sampai saat ini seluruh sistem dan prosedur masih dilakukan secara manual menggunakan mesin komputer yang ad