Implementasi Kebijakan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup di Kota Malang (Studi pada Kantor Badan Lingkungan Hidup Kota Malang)

Kota Malang memiliki berbagai kemajuan diantaranya pendidikan, ekonomi, dan pariwisata. Hal tersebut menjadikan Kota Malang sebagai tujuan dari urbanisasi penduduk dan daerah kunjungan wisata. Akibatnya berbagai dampak pun ditimbulkan dari peningkatan jumlah penduduk yaitu masalah lingkungan hidup. Oleh sebab itu dibentuk Badan Lingkungan Hidup Kota Malang sebagai lembaga teknis daerah yang memiliki tugas di bidang lingkungan hidup dan pengelolaan sumber daya alam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi kebijakan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di Kota Malang serta untuk mengetahui dampak implementasi kebijakan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Sesuai dengan tujuan penelitian yang ditetapkan, maka jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptis dengan pendekatan kualitatif. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan teknik observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di Kota Malang belum dapat dikatakan berhasil, meskipun telah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009. Kualitas lingkungan masih belum sepenuhnya baik. Hal ini terlihat dari intensitas banjir dan polusi udara yang masih tinggi, keterbatasan sumber daya manusia dalam lembaga Badan Lingkungan Hidup dengan jumlah masyarakat Kota Malang yang kian bertambah. Kerbatasan sarana dan prasarana khususnya terbatasnya anggaran yang diperoleh untuk penanganan lingkungan. Namun Badan Lingkungan Hidup Kota Malang terus berupaya agar masalah tersebut dapat teratasi. Akan lebih baik jika Masyarakat ikut berpartisipasi dalam menjaga dan melestarikan lingkungan hidup dimulai dengan menjaga lingkungan di sekitar tempat tinggal. Pemerintah berperan secara aktif mendorong terlaksananya program dengan melakukan kegiatan sederhana seperti upaya tanam yang menggunakan prinsip reduce; reuse; recycle dan mencari model alternatif-alternatif pembangunan ramah lingkungan. Badan lingkungan hidup perlu meningkatkan kinerja melalui peningkatan kemampuan dan profesionalisme kerja