Pengaruh Fundamental Makroekonomi Terhadap Penanaman Modal Asing di Indonesia (Studi pada Bank Indonesia Periode Tahun 2004 – 2013)

Penanaman Modal Asing (PMA) sangat menguntungkan bagi suatu negara, khususnya dalam bidang pembangunan dan pertumbuhan ekonomi.Indonesia adalah satu dari negara berkembang yang memanfaatkan modal asing sebagai sumber pembiayaan pembangunan.Indonesia membutuhkan peranan modal asing seperti penanaman modal asing langsung (Foreign Direct Investment) untuk menunjang pertumbuhan perekonomiannya. Banyak faktor yang mempengaruhi masuknya aliran dana asing ke dalam negeri, diantaranya adalah faktor fundamental makroekonomi.Kondisi makroekonomi yang dijadikan sebagai variabel bebas dalam mempengaruhi masuknya aliran dana asing ke dalam negeri adalah pertumbuhan ekonomi yang diukur melalui Produk Domestik Bruto, tingkat suku bunga SBI, tingkat Inflasi, dan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel makro ekonomi tersebut terhadap Penanaman Modal Asing Langsung yang masuk ke Indonesia, baik secara simultan maupun parsial. Penelitian ini menggunakan penelitian explanatory dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh data time series triwulan Produk Domestik Bruto, tingkat inflasi, tingkat suku bunga SBI, nilai tukar Rupiah terhadap Dollar, dan nilai PMA Langsung yang masuk ke Indonesia. Penentuan sampel berdasarkan data time series triwulan periode Januari 2004 – September 2013, yaitu sebanyak 39 sanpel. Data yang digunakan diperoleh dari website resmi Bank Indonesia (http://www.bi.go.id/). Analisis data yang digunakan adalah analisis statistik regresi linear berganda dengan menggunakan program SPSS 19.0. Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,719 yang artinya variabel bebas PDB, tingkat inflasi, tingkat suku bunga SBI, dan nilai tukar Rupiah mempengaruhi PMA Langsung yang masuk ke Indonesia sebesar 71,9% sedangkan sisanya 28,1% PMA dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Hasil uji simultan (Uji F), menunjukkan bahwa PDB, Tingkat inflasi, tingkat suku bunga SBI, dan nilai tukar rupiah secara simultan berpengaruh signifikan terhadap PMA Langsung yang masuk ke Indonesia. Sedangkan hasil uji parsial (uji t), menunjukkan bahwa variabel produk domestik bruto dan tingkat suku bunga SBI secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Penanaman Modal Asing Langsung di Indonesia, sedangkan variabel inflasi dan nilai tukar rupiah terhadap dollar secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap Penanaman Modal Asing Langsung di Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka disarankan kepada pemerintah untuk lebih memperhatikan dan menjaga kondisi perekonomian dalam negeri dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam negeri untuk lebih meningkatkan nilai modal asing langsung yang masuk ke Indonesia