Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Analisis Rasio Keuangan Dan Metode Economic Value Added (EVA)

Keputusan investor dalam hal penanaman modal sangat tergantung pada kinerja keuangan perusahaan. Semakin tinggi kinerja keuangan perusahaan, maka akan semakin memiliki nilai di mata investor. Tingginya kinerja keuangan perusahaan bisa dilihat dari tingkat likuiditas, aktivitas, profibilitas, dan leverage nya. Alat analisis yang sering digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan yaitu dengan rasio keuangan. Namun rasio keuangan ini memiliki kelemahan yaitu diabaikannya unsur biaya modal. Untuk menutupi kelemahan tersebut, para ahli mengembangkan metode lain sebagai alternatif agar dapat menunjukkan seluruh komponen harapan keuntungan yang terukur dalam biaya modal yang disebut metode Economic Value Added (EVA). Metode EVA merupakan metode yang digunakan untuk mengetahui nilai tambah yang dihasilkan perusahaan. Dengan mengetahui nilai tambah yang dihasilkan oleh perusahaan, maka akan mudah untuk mengetahui apakah tingkat pengembalian modal sudah sesuai dengan harapan investor yaitu lebih besar dari modal yang telah ditanamkan. Penggunaan kedua metode ini secara bersama-sama akan dapat saling membantu dan melengkapi dalam mengukur kinerja keuangan perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan analsisi rasio keuangan dan metode Economic Value Added (EVA). Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, karena hanya menggambarkan kondisi kinerja keuangan perusahaan melalui perhitungan kuantitatif beberapa rasio keuangan dan EVA. Obyek dalam penelitian ini adalah PT. Berlina, Tbk dan Anak Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Kinerja keuangan PT. Berlina, Tbk berdasarkan analisis rasio keuangan menunjukkan bahwa rasio yang paling dominan adalah rasio aktivitas dan profitabilitas. Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan ini memiliki kinerja keuangan yang cukup baik walaupun dari rasio likuiditas dan leverage nya masih belum maksimal. Sedangkan kinerja keuangan PT. Berlina, Tbk berdasarkan metode EVA menunjukkan bahwa kinerja keuangan perusahaan dalam kondisi yang baik. Ini ditunjukkan dari nilai EVA yang selalu positif dan meningkat di setiap tahunnya yaitu sebesar Rp 4.110.190.000 di tahun 2010 kemudian meningkat menjadi Rp 12.387.554.000 di tahun 2012 dan meningkat kembali menjadi Rp 47.141.312.000 di tahun 2012. Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan telah mampu menciptakan nilai tambah bagi para pemegang sahamnya. Perusahaan sebaiknya lebih mengefektifkan pengelolaan dalam penggunaan hutang baik hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang karena akan berdampak pada tingkat likuiditas dan leverage perusahaan. Selain itu juga harus memaksimalkan NOPAT yang didapat dan meminimalkan biaya modal yang digunakan oleh perusahaan agar dapat menciptakan dan mempertahankan nilai EVA yang positif