Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Motivasi Kerja (Studi pada Karyawan AJB. Bumiputera 1912, Kantor Cabang Celaket – Malang)

Persaingan bisnis yang semakin ketat membuat perusahaan harus mampu memformulasikan strategi secara tepat. Sumber daya manusia merupakan faktor penting yang dapat digunakan perusahaan sebagai strategi untuk memenangkan persaingan. Kepemimpinan merupakan aspek penting dalam sebuah perusahaan, karena kepemimpinan yang baik akan membuat karyawan mengikuti apa yang diperintahkan. Gaya kepemimpinan merupakan aspek penting yang dapat digunakan manajer untuk memimpin bawahan. Gaya kepemimpinan diduga memiliki pengaruh yang kuat untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan. Pada penelitian ini gaya kepemimpinan berperan sebagai variabel eksogen dan motivasi kerja sebagai variabel endogen. Objek yang digunakan pada penelitian ini adalah karyawan AJB Bumiputera 1912, kantor cabang Celaket – Malang. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan 1). Pengaruh secara simultan variabel gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja. 2). Pengaruh secara parsial variabel gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory research dengan menggunakan pengujian hipotesis. Populasi dalam penelitian ini yaitu karyawan AJB Bumiputera 1912, kantor cabang Celaket – Malang. Sumber data diperoleh dari data primer dengan membagikan kuosioner. Kuosioner sebagai instrument penelitian diuji vaiditas dan reliabilitasnya. Analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif, uji asumsi klasik, dan analisis regresi linier berganda dengan menggunakan pengujian hipotesis uji F dan uji t. dilakukan dengan software statistik SPSS. Hasil penelitian ini menunjukkan, variabel Gaya Kepemimpinan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Motivasi Kerja Karyawan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai F hitung sebesar 22,745. Secara parsial variabel gaya kepemimpinan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap motivasi kerja karyawan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai t statistik sebagai berikut: variabel gaya kepemimpinan direktif dengan t-statistik 2,629, gaya kepemimpinan suportif dengan nilai t-statistik 2,06, gaya kepemimpinan partisipatif dengan nilai t-statistik 2,276, dan gaya kepemimpinan prestasi dengan nilai t-statistik 2,313. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan masing-masing gaya kepemimpinan akan mampu meningkatkan motivasi karyawan secara signifikan. Koefisien determinasi R2 pada penelitian ini sebesar 72,2% artinya model dalam penelitian ini mampu menjelaskan sebesar 72,2% sebagai variabel penentu motivasi kerja karyawan