Aktualisasi Nilai Islam dalam Pemberdayaan Masyarakat Pesisir (Studi Pada Masyarakat Bajulmati, Gajahrejo, Kecamatan Gedangan Kabupaten Malang),

Konteks perkembangan dimensi pembangunan dan administrasi mengarahkan pada urgensi partisipasi masyarakat. Keterbatasan pemerintah dalam memecahkan beragam problem ketidakberdayaan masyarakat khususnya pada masyarakat pesisir menjadi alasan rasional bahwa pembangunan masyarakat memerlukan sinergitas antar stake holder melalui pemberdayaan. Pemberdayaan masyarakat yang dilandasi nilai-nilai luhur yang bersumber dari Agama Islam telah menjadikan transformasi ketidakberdayaan masyarakat pesisir Bajulmati di Desa Gajahrejo Kecamatan Gedangan Kabupaten Malang menuju masyarakat yang mampu mandiri dan bermartabat. Penelitian dengan pendekatan kualitatif deskriptif ini, mencoba menggali dan memahami kondisi kemasyarakatan di Bajulmati melalui upaya interview kepada para pelaku pemberdaya di Posdaya Harapan Mandiri dan unit pemberdaya lainnya. Pengamatan dan partisipasi dalam beberapa upaya-upaya keberdayaan masyarakat dilakukan peneliti sebagai upaya mengeksplorasi data secara valid dan nyata. Penggunaan analisis model interaktif memudahkan peneliti dalam mereduksi dan menyajikan data interview, pengamatan dan partisipasi di lokasi penelitian untuk kemudian dapat disimpulkan hasil penelitian. Adapun batasan permasalahan penelitian terletak pada (1) gambaran pemberdayaan masyarakat Bajulmati berdasarkan prinsip-prinsip Islam dan (2) aktualisasi nilainilai Islam tinjauan 3 matra pokok pemberdaya. Pemberdayaan masyarakat di Bajulmati menujukkan aktualisasi dari nilainilai Islam melalui penguatan dalam lingkup dan sektor penting dalam masyarakat. Integritas keberdayaan pada lingkup individu, keluarga dan masyarakat; menuju yang sejahtera material dan memiliki kualitas spiritual yang tinggi / masyarakat madani (civil society) melalui tatanan kehidupan yang terdiri dari komunitas sosial (masyarakat) saling bergaul secara beradab, kesalehan pribadi dan kesalehan sosial. Sedangkan secara praktis, penguatan pada matra pokok pemberdaya yaitu: matra ruhani melalui penguatan kelembagaan agama yaitu Masjid Al Azhar, TPA Nurul Huda, Pengajian Rutinan; matra intelektual melalui penguatan institusi pendidikan formal dan non formal berupa TK Harapan, PAUD Bina Harapan, Rumah Pintar dan Perpustakaan Harapan dan pendidikan lingkungan pesisir; terakhir pada matra ekonomi melalui penguatan program kewirausahaan melalui Posdaya Harapan Mandiri dan pengkaderan pemberdaya. Dari upaya tersebut, penguatan matra ekonomi dan sistem pengkaderan yang memerlukan perhatian serius sebagai bahan evaluasi