Pengaruh Nilai Tukar (Kurs) Dollar Amerika (USD), Tingkat Suku Bunga SBI, dan Tingkat Inflasi Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Periode Juli 2006 – Juni 2011

Indeks Harga Saham Gabungan merupakan indikator kesehatan pasar modal yang menggambarkan kondisi bursa efek saat ini. Jika IHSG terus mengalami kenaikan, dapat dikatakan bahwa keadaan pasar modal sedang baik dan kondisi perekonomian sedang dalam situasi aman dan sehat. Indeks harga saham merupakan ringkasan dari dampak simultan dan kompleks atas berbagai faktor yang berpengaruh, terutama fenomena-fenomena ekonomi. Para investor sering menggunakan IHSG sebagai patokan dalam berinvestasi. Dengan IHSG, investor dapat menentukan apakah ini merupakan saat yang tepat untuk berinvestasi di suatu negara atau momen yang tepat untuk menarik modal. Penelitian dilakukan pada kondisi ekonomi makro antara lain nilai tukar (kurs) USD, tingkat suku bunga SBI, dan tingkat inflasi serta indeks harga saham gabungan itu sendiri periode Juli 2006 sampai Juni 2011. Sumber data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory research). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda dengan variabel dependen yaitu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), sedangkan variabel independen yang digunakan meliputi Nilai Tukar (Kurs) Dollar Amerika, Tingkat Suku Bunga SBI, dan Tingkat Inflasi. Berdasarkan hasil penelitian didapat persamaan sebagai berikut: Y= 8981.828 – 0.407 X1 – 410.491 X2 + 84.031 X3 Nilai adjusted R Square sebesar 0,796 berarti 79,6% variabel IHSG akan dijelaskan oleh variabel bebasnya yaitu Nilai Tukar (Kurs) USD, Tingkat Suku Bunga SBI, dan Tingkat Inflasi sedangkan sisanya 20,4% akan dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel yang digunakan dalam penelitian. Analisis dengan menggunakan hasil uji F didapat Sig. F hitung sebesar 77,518 dengan nilai P 0,000 (α = 5%). Jadi nilai tukar (Kurs) USD, tingkat suku bunga SBI, dan tingkat inflasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap IHSG. Berdasarkan uji t dengan α = 5% didapat nilai t hitung untuk nilai tukar (kurs) USD sebesar -7,202, tingkat suku bunga SBI sebesar -9,470, dan tingkat inflasi sebesar 3,744. Jadi kurs USD dan suku bunga SBI secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap IHSG, sedangkan inflasi secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap IHSG