Pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (studi pada PT.PINDAD Persero Turen-Malang)

Skripsi ini mengkaji tentang pelaksanaan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di PT.PINDAD (Persero) Turen. Kajian ini dilakukan berdasarkan dalam kegiatan produksinya sangat rentan terhadap ledakan dan kecelakaan kerja, mengingat seluruh kegiatan produksinya berkaitan dengan alatalat dan bahan yang berbahaya. Oleh karena itu diperlukan suatu sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja untuk melindungi pekerja dari ancaman kecelakaan kerja. Salah satu bentuk dari sistem tersebut adalah dengan adanya kegiatan penanganan atau penanggulangan keselamatan, kesehatan kerja dan pengendalian lingkungan. Divisi Munisi PT.PINDAD Turen membentuk suatu departemen yang disebut departemen K3LH, departemen ini digunakan untuk mengelola semua aktivitas perusahaan dalam bidang Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Pengendalian Lingkungan hidup (K3LH). Penelitian ini memiliki tujuan mengetahui pelaksanaan system manajemen keselamatan dan kesehatan kerja, sehingga pekerja dapat bekerja secara optimal dan mengurangi resiko kecelakaan kerja sebagai upaya dalam menjaga kesehatan dan keselamatan kerja bagi tenaga kerja. Sebagaimana yang telah ditegaskan oleh pemerintah dalam Undang-undang N0.13 Tahun 2003 pasal 86 tentang Ketenagakerjaan. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data yang dipakai adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan teknik interaktif Miles and Huberman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang ada di PT.PINDAD (Persero) mulai dari rencana kerja untuk tiap-tiap programnya, pelaksanaan, dan pengawasannya sudah berjalan dengan baik sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.PER.05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Selain itu terdapat faktor-faktor yang menjadi pendukung serta penghambat dalam pelaksanaan sistem manajemen keselamatan kerja. Saran untuk pelaksanaan system tersebut adalah memerlukan adanya optimalisasi dari beberapa aspek, yaitu pada aspek karyawan yang kurang disiplin, pengawas yang kurang tegas dalam melakukan pengawasan, serta adanya fasilitas alat pelindung diri yang kurang nyaman