Analisis Manajemen Piutang untuk Meningkatkan Likuiditas dan Rentabilitas Perusahaan (Studi pada PT. Atamora Tehnik Makmur, Jakarta),

Penelitian ini dilakukan atas dasar bahwa sebuah perusahaan selayaknya harus selalu dapat bersaing. Upaya untuk memenangi persaingan adalah dengan melakukan kebijakan-kebijakan yang dapat menarik minat konsumen. Kegiatan penjualan contohnya, di mana perusahaan harus menempuh suatu kebijakan untuk menarik minat konsumen. Perusahaan harus mengerti bahwa konsumen selalu tertarik dengan membeli produk pembayarannya dapat diangsur. Hal ini tentu saja harus direspon dengan baik oleh perusahaan, di mana perusahaan akan menempuh penjualan kredit yang mengakibatkan timbulnya piutang bagi perusahaan. Timbulnya piutang harus tetap selaras dengan pendapatan perusahaan. Piutang harus dikelola sebaik mungkin agar perusahaan dapat tetap memperoleh keuntungan dan menghindari resiko kerugian akibat timbulnya piutang perusahaan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa setelah dilakukan analisis rasio keuangan, ditemukan rasio piutang PT. Atamora Tehnik Makmur yang mengalami penurunan dan hari pengumpulannya semakin lama. Selain itu, tingkat rasio likuiditas dan rentabilitas perusahaan juga mengalami penurunan pada periode 2009 hingga 2010. Berdasarkan beberapa analisis di atas maka perlu adanya upaya peningkatan kinerja manajemen piutang dan perubahan dalam kebijakan penjualan kredit oleh perusahaan. Manajemen piutang dan kebijakan kredit yang ditempuh oleh PT. Atamora Tehnik Makmur kurang dilaksanakan dengan efektif. Hal ini ditunjukkan dengan menurunnya tingkat perputaran piutang. PT. Atamora Tehnik Makmur juga belum memiliki prosedur dan analisa kredit yang tepat bagi perusahaan. Keputusan terpusat kepada pimpinan dalam kebijakan kredit juga menjadi masalah tersendiri bagi PT. Atamora Tehnik Makmur. Upaya peningkatan kinerja manajemen piutang dan perubahan dalam kebijakan penjualan kredit oleh perusahaan dapat ditempuh melalui beberapa kebijakan, yaitu dengan membuat analisa kredit yang lebih tepat, pemberian potongan dalam penjualan kredit, dan perbaikan prosedur pemberian kredit