Gaya Kepemimpinan Dan Kinerja Pegawai (Studi Pada Dinas Sosial Dan Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Dan Perlindungan Masyarakat Dalam Ruang Lingkup Kabupaten Malang).

Keberhasilan dalam mencapai sebuah tujuan adalah harapan bagi semua organisasi. Faktor penunjang dalam keberhasilan pencapaian tujuan organisasi adalah peran dari seorang pemimpin dan kinerja pegawai. Dalam setiap organisasi, gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh masing-masing pimpinan dapat mempengaruhi kinerja pegawai dalam menjalankan tugas-tugasnya dengan baik. Penelitian yang dibahas dalam skripsi ini mengenai gaya kepemimpinan dan kinerja pegawai (studi pada Dinas Sosial dan kantor Satuan Polisi Pamong Praja Dan Perlindungan Masyarakat Dalam Ruang Lingkup Kabupaten Malang). Penelitian bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisa menggunakan model interaktif yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Fokus penelitian ini, pertama gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh Dinas Sosial dan Kantor Satuan Polisi Pamong Praja dan Perlindungan Masyarakat dalam ruang lingkup kabupaten malang ; kedua , kinerja pegawai Dinas Sosial dan Kantor Satuan Polisi Pamong Praja dan Perlindungan Masyarakat di ruang lingkup Kabupaten Malang dalam menjalankan tugastugasnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan yang diterapkan pada Dinas Sosial Kabupaten Malang dan Kantor Satuan Polisi Pamong Praja dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Malang memiliki persamaan yaitu demokratis. Selain itu, terdapat juga perbedaannya yang terlihat pada perbandingan presentase gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh kedua instansi tersebut. Pada Dinas sosial Kabupaten Malang menerapkan gaya kepemimpinan demokratis sebanyak 100%, sedangkan pada Kantor Satuan Polisi Pamong Praja dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Malang menerapkan gaya kepemimpinan demokratis sebanyak 80% dan gaya otoriter sebanyak 20%. Hal tersebut dapat dilihat dari komunikasi, pengawasan kerja, pengarahan, dan metode pengambilan keputusan masing-masing pimpinan dari kedua dinas tersebut pada bawahannya. Penerapan gaya kepemimpinan demokratis pada Dinas Sosial Kabupaten Malang mempengaruhi kinerja pegawainya yang bersifat lebih fleksibel sedangkan penerapan gaya kepemimpinan demokratis dan otoriter pada Satuan Polisi Pamong Praja dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Malang mempengaruhi kinerja pegawainya yang dapat bersifat fleksibel dan otoriter, tergantung dari situasi dan kondisi dalam penyelesaian tugas. Dari hasil penelitian diatas, dapat diketahui bahwa pada kedua instansi diatas penerapan gaya kepemimpinan yang digunakan pada dasarnya sama, namun terdapat juga perbedaannya tergantung dari situasi dan kondisi tertentu dalam masing-masing pelaksanaan tugas. Penerapan gaya kepemimpinan tersebut dapat mempengaruhi kinerja pegawai dalam menyelesaikan tugas