Analisis CAMEL Untuk Menilai Kesehatan Bank Perkreditan Rakyat(Studi pada PD. BPR Tugu Artha Malang Periode 2009-2011),

Penelitian ini dilakukan karena melihat fungsi bank yang sangat berperan penting dalam meningkatkan perekonomian nasional, oleh karena itu bank harus mampu mengelola kepercayaan dengan baik dan menjaga kesehatannya sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan salah satu jenis bank yang turut membantu dalam peningkatan perekonomian nasional khususnya penyediaan modal bagi masyarakat. Oleh karena itu BPR harus senantiasa menjaga kesehatannya. PD.BPR Tugu Artha Malang adalah salah satu BPR yang berada di Kota Malang. Dalam periode tahun 2009-2011 ini PD.BPR Tugu Artha mengalami kelesuan pada pemenuhan kewajiban jangka pendek. Hal ini disebabkan jumlah dana yang di salurkan melalui kredit jumlahnya hampir melampaui dana yang diterima bank, bahkan pada tahun 2009 dan 2011 jumlah dana yang disalurkan sudah melebihi dana yang diterima oleh bank, oleh karena itu bank mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kesehatan PD.BPR Tugu Artha Malang Periode 30 September 2009-2011 dan apakah tingkat kesehatan PD.BPR Tugu Artha Malang sudah memenuhi standar Bank Indonesia berdasarkan analisis CAMEL. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini berfokus pada laporan keuangan PD.BPR Tugu Artha Malang periode 30 September 2009 samapi 2011. Analisis rasio yang digunakan adalah rasio permodalan, rasio kualitas aktiva produktif, rasio manajemen, rasio rentabilitas, dan rasio likuiditas. Lokasi penelitian yaitu PD.BPR Tugu Artha Malang tepanya di Jalan Borobudur No. 18 Kota Malang. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang berupa laporan keuangan. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara dan dokumentasi. Analisis data dimulai dari menghitung rasio permodalan, rasio kualitas aktiva produktif, rasio manajemen, rasio rentabilitas, rasio likuiditas yang kemudian dihitung kredit faktor dari hasil perhitungan rasio tersebut dan menjumlahkan nilai kredit faktor tersebut sampai pada penggolongan predikat tingkat kesehatan bank. Hasil yang ditemukan adalah tingkat kesehatan PD.BPR Tugu Artha Malang secara keseluruhan adalah sehat, namun untuk penilaian secara parsial adalah rasio yang menunjukan kondisi kurang sehat yaitu rasio LDR tahun 2009, pada tahun 2010 mengalami kondisi cukup sehat dan tahun 2011mengalami kondisi tidak sehat. Hal ini disebabkan jumlah dana yang di salurkan melalui kredit jumlahnya hampir melampaui dana yang diterima bank, bahkan pada tahun 2009 dan 2011 jumlah dana yang disalurkan sudah melebihi dana yang diterima oleh bank, oleh karena itu bank mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Beberapa saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan antara lain PD.BPR Tugu Artha Malang sebaiknya melakukan pengendalian terhadap dana yang disalurkan melalui kredit agar jumlah dana yang disalurkan melalui kredit tersebut tidak sampai melebihi jumlah dana yang diterima bank itu sendiri, atau pihak bank mencari dana pinjaman untuk menambah jumlah dana yang diterima bank sehingga bank masih dapat mengimbangi antara kredit yang diberikan dengan jumlah dana yang diterima, agar bank tidak mengalami kesulitan dalam pemenuhan kewajiban jangka pendeknya