Analisis Sistem dan Prosedur Pembiayaan Musyarakah untuk Usaha Mikro dan Kecil pada Lembaga Keuangan syariah Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) (Study pada BMT Beringharjo Cabang Kediri)

Dalam proses pemulihan perekonomian di Indonesia pasca krisis tahun 1998, Baitul Maal Wa tamwil (BMT) muncul sebagai lembaga keuangan mikro yang mencoba menawarkan solusi bagi masyarakat kelas menengah ke bawah. BMT adalah lembaga keuangan yang dioperasikan dengan prinsip syari’ah yang melakukan kegiatan pengembangan usaha-usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas ekonomi pengusaha mikro dan kecil terutama dengan mendorong kegiatan menabung dan menunjang pembiayaan kegiatan ekonominya. Namun dalam perkembangannya, ternyata BMT tidak selalu diimbangi dengan kualitas operasionalisasinya. Terutama dalam hal melakukan fungsi pembiayaan bagi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran sistem dan prosedur pembiayaan musyarakah pada BMT Beringharjo Cabang Kediri. Selain itu hal yang diteliti adalah permasalahan-permasalahan yang terjadi pada sistem dan prosedur pembiayaan tersebut sehingga menjadi kelemahan sistem untuk mencapai tujuan. Penelitian ini difokuskan pada analisis dan evaluasi sistem dan prosedur pembiayaaan Musyarakah yanag meliputi struktur organisasi, jaringan prosedur yang membentuk sistem, dan formulir yang digunakan. Adapun yang menjadi objek dari penelitian adalah pimpinan cabang dan karyawan BMT yang terkait dengan implementasi sistem dan prosedur pembiayaan musyarakah ini. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi terhadap objek dan subjek penelitian. Dari hasil evaluasi dan analisis data yang dilakukan terhadap sistem dan prosedur pembiayaan musyarakah ada beberapa permasalahan, yaitu pada fungsi account officer yang merangkap tiga fungsi sekaligus yaitu sebagai funding officer , sebagai penganalisis pembiayaan dan sebagai pengawas pembiayaan pada mitra. Selain itu terdapat overload beban pekerjaan pada personal yang ditempatkan di bagian jasa mitra yang juga merangkap sebagai teller, juga bagian administrasi pembiayaan yang juga merangkap sebagai accounting . Juga terdapat kekurangan terkait dengan formulir yang digunakan. Formulir tersebut adalah formulir bukti pengajuan pembiayaan dan formulir hasil kunjungan mitra. Dari analisis yang telah dilakukan dari data yang ada, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah perlu adanya perbaikan pada struktur organisasi dengan mengurangi fungsi account officer , hanya sebagai penganalisis dan pembinaan pembiayaan. Serta melakukan perbaikan dan penambahan formulir pada beberapa prosedur pemberian pembiayaan dan melakukan perbaikan pada jaringan prosedur yang membentuk sistem. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah adanya kecurangan dan melindungi aktiva perusahaan serta dapat menciptakan sistem dan prosedur pembiayaan musyarakah yang baik pada BMT Beringharjo Cabang Kediri