Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (Pnpm) Mandiri Perkotaan Bidang Ekonomi Dalam Menanggulangi Kemiskinan (Studi Pada Kelurahan Sisir Kecamatan Batu Kota Batu)

Masalah kemiskinan di Indonesia adalah merupakan masalah yang kompleks dan bersifat multi dimensi. Mengingat kompleksnya permasalahan kemiskinan ini, diperlukan pengetahuan yang memadai dalam memahami akar permasalahan kemiskinan yang sebenarnya sehingga kemiskinan dapat ditanggulangi. Di Kota Batu, dengan anggaran yang relatif besar pada tahun 2009 yakni sekitar Rp 375 milyar dan tahun 2010 sekitar Rp 371 milyar, Pemerintah Kota Batu masih belum mampu mengentaskan kemiskinan warganya. Jumlah rumah tangga miskin (RTM) Kota Batu mencapai 12,2 persen atau setara dengan 5.817 kepala keluarga (KK). Salah satu cara yang dilakukan pemerintah pusat untuk mengatasi kemiskinan adalah dengan adanya Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri. Berdasarkan latar belakang permasalahan maka perumusan masalah yaitu B agaimana pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan bidang ekonomi dalam menanggulangi kemiskinan di Kota Batu dan Faktor pendukung dan faktor penghambat dalam penerapan PNPM Mandiri Perkotaan bidang ekonomi dalam menanggulangi kemiskinan di Kota Batu. Saya menggunakan teori-teori dengan penelitian yang saya lakukan yaitu Administrasi Publik, Pemerintah Daerah, Otonomi Daerah dan Pembangunan Daerah, Pemberdayaan Masyarakat, Kemiskinan dan PNPM Mandiri Perkotaan. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Selanjutnya yang menjadi fokus dari penelitian ini adalah Kredit bergulir bagi Gakin yang mempunyai Usaha dan Program pelatihan ketrampilan bagi ibu rumah tangga. Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa Dana BLM yang diterima BKM Sisir tahun 2010 sebesar Rp. 80.000.000,00 dari pusat dan Rp. 20.000.000,00 dari Pemkot Batu. Dalam 1 tahun (tahun 2011) dana tersebut sudah meningkat menjadi Rp. 204.500.000,00, suatu kenaikan yang signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya dan ibu-ibu rumah tangga memproduksi pakain dan menjualnya