Penerapan Metode ABC System Dalam Menentukan Besarnya Tarif Jasa Rawat Inap (Studi Kasus Pada RSUD dr. R. Soedarsono Kota Pasuruan)

Perhitungan harga pokok produk pada rumah sakit baik rumah sakit berbentuk swasta maupun pemerintah masih menggunakan metode akuntansi biaya tradisional. Metode akuntansi biaya tradisional merupakan suatu metode yang orientasi perhitungannya hanya berdasarkan unit produk. Hal ini menyebabkan banyak terjadinya distorsi biaya. Untuk mengatasi kelemahan pada sistem akuntansi biaya tradisional tersebut maka dikenalkanlah suatu sistem baru yang dinamakan Activity Based Costing (ABC) System. Activity Based Costing merupakan sistem akuntansi yang terfokus pada aktivitas-aktivitas yang dilakukan untuk menghasilkan produk atau jasa. ABC System tidak hanya mengalokasikan biaya overhead ke produk berdasarkan jam kerja langsung atau jam mesin. Biaya dialokasikan atau dibebankan ke harga pokok masing-masing barang dagang atau jasa atau kepada konsumen berdasarkan pemicu aktivitas (activity driver) atau dasar alokasi biaya sesuai dengan prinsip hubungan kausalitas dengan biaya yang ada dalam setiap pool biaya. Penelitian dilakukan pada RSUD dr. R. Soedarsono yang dalam perhitungan tarif jasa rawat inapnya menggunakan sistem akuntansi biaya tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tarif jasa rawat inap yang sudah diterapkan pada rumah sakit dan melakukan perbandingan dengan melakukan perhitungan tarif jasa rawat inap menggunakan metode ABC System. Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara metode akuntansi biaya tradisional dengan metode ABC System. Tarif jasa rawat inap dengan menggunakan metode akuntansi biaya tradisional adalah Kelas I sebesar Rp 90.000,00; Kelas II sebesar Rp 55.000,00; dan Kelas III sebesar Rp 30.000,00. Perhitungan dengan menggunakan metode ABC System menghasilkan tarif jasa rawat inap untuk Kelas I sebesar Rp 192.147,70; Kelas II sebesar Rp 165.603,05; dan Kelas III sebesar Rp 147.421,82. Berdasarkan perbedaan tersebut dapat dilihat bahwa pembebanan biaya yang dilakukan dengan metode akuntansi biaya tradisional lebih rendah dibandingkan dengan menggunakan metode ABC System