Penggunaan Capital Asset Pricing Model (CAPM) Untuk Pengelompokkan Dan Penilaian Efisiensi Saham.

Tingkat keuntungan dari risiko merupakan dua unsur yang saling berhubungan dalam melakukan investasi. Sebelum mengambil keputusan untuk melakukan investasi dalam saham, seorang invetor harus mengetahui saham mana yang efisien. Saham yang efisien adalah saham yang pada saat memberikan risiko besar maka tingkat keuntungan yang didapatkanpun tinggi atau pada saat risiko kecil maka tingkat keuntungan yang didapatkanpun rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan saham yang efisien sebagai dasar pengambilan investasi dengan menggunakan Capital Asset Pricing Model (CAPM). Capital Asset Pricing Model (CAPM) adalah salah satu model keseimbangan, di mana penggunaan Capital Asset Pricing Model (CAPM) dimaksudkan bagi investor yang ingin mengetahui tingkat pengembalian yang diharapkan dari investasi sahamnya. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan menggunakan metode pendekatan kuantitatif. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah saham perusahaan-perusahaan pada sektor Infrastructure, Utilities and Transportation. Pada periode 2007-2009, rata-rata tingkat pengembalian pasar yang diharapkan [E(Rm)] adalah sebesar 0,01267 atau 1,267% dan rata-rata tingkat pengembalian bebas risiko [E(Rf)] adalah sebesar 0,08372 atau 8,372%. Rata-rata beta dari 9 saham perusahaan yaitu sebesar 0,72788 atau 72,788%, sehingga dapat disimpulkan bahwa β < 1. Berdasarkan hasil analisis, dari 9 saham yang dijadikan sampel penelitian terdapat 5 saham perusahaan yang merupakan saham yang efisien dan 4 saham yang tidak efisien dengan pengukuran bahwa tingkat pengembalian individu lebih besar dari tingkat pengembalian yang diharapkan [(Ri) > E(Ri)