Pengelolaan Modal Kerja Dalam Usaha Menjaga Likuiditas dan Meningkatkan Profitabilitas Perusahaan

Kinerja keuangan perusahaan pada umumnya dapat diukur dengan menganalisis laporan keuangan perusahaan tersebut. Rasio-rasio keuangan tersebut terdiri dari rasio likuiditas, aktivitas, solvabilitas, dan profitabilitas. Jadi jika perusahaan dapat mencapai angka standar serta meningkatkan rasio-rasio keuangan tersebut maka dapat dikatakan bahwa perusahaan dalam kondisi baik. Pengelolaan modal kerja sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan perusahaan dalam jangka panjang. Besar kemungkinan perusahaan akan kehilangan pendapatan dan keuntungan jika modal kerja yang dimilikinya tidak cukup untuk memperluas penjualan dan peningkatan produksinya. Suatu tingkat modal kerja yang berlebihan menunjukkan adanya dana yang tidak produktif dan menimbulkan kerugian karena kesempatan memperoleh laba telah disia-siakan. Sebaliknya kekurangan modal kerja merupakan faktor utama kegagalan usaha, oleh karena itu dibutuhkan suatu tingkat modal kerja yang cukup untuk menjamin perusahaan dapat beroperasi secara efisien. Besarnya modal kerja ditentukan oleh unsur-unsur yang menjadi modal kerja bagi perusahaan yaitu kas, piutang, persediaan, dan hutang lancar. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu obyek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Metode deskripsi ini bertujuan untuk menjelaskan obyek yang diteliti dengan cara membuat deskripsi atau gambaran tentang masalah yang telah diidentifikasi secara terinci mengenai fakta-fakta serta fenomena yang sedang terjadi pada perusahaan yang menjadi lokasi penelitian. Penelitian studi kasus merupakan suatu penelitian yang dilakukan secara intensif, terinci, dan mendalam terhadap suatu organisasi, lembaga atau gejala tertentu. Hasil penelitian menunjukkan ntuk memperbaiki pengelolaan modal kerja di PT INDOJAKARTA MOTOR GEMILANG dapat dilakukan dengan cara pengelolaan kas agar sesuai dengan standar well finance. Juga dengan cara pengelolaan piutang yang baik agar piutang tidak lagi ada keterlambatan supaya tingkat perputaran piutang bias berjalan lancer. Membuat budget kas juga merupakan salah satu cara agar pengelolaan modal kerja bisa lebih baik. Hal ini terbukti dengan adanya kenaikkan tingkat rasio likuiditas, rasio profitabilitas, dan rasio aktivitas pada tahun 2010 yang mana ditunjukkan dengan naiknya current ratio menjadi 199,02% dari yang sebelumnya 194,30 % di tahun 2009. Nilai cash ratio di tahun 2010 juga menunjukkan angka 7,01 yang mana telah sesuai dengan pedoman well finance dan lebih baik dibanding tahun 2009 yaiu sebesar 2,72%. Rasio aktivitas juga menunjukkan angka yang baik, dimana account receivable turnover meningkat menjadi 12x dibanding tahun 2009 sebanyak 11x. Rasio profitabilitas juga menunjukkan angka kenaikan yaitu pada return on investment sebesar 8,65 % dan return on equity sebesar 26,90 %. Gross profit margin meningkat dari 5,55% di tahun 2009 menjadi 7,39% di tahun 2010. net profit margin pun juga meningkat menjadi 1,86% di tahun tahun 2010. Hal ini membuktikan bahwa dengan pengelolaan modal kerja yang lebih baik, PT INDOJAKARTA MOTOR GEMILANG dapat menjaga likuiditas dan meningkatkan profitabilitasnya