Efektivitas Kinerja Keuangan dalam Pengelolaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk Pembangunan Daerah : studi pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Kediri

Penelitian ini dilakukan atas dasar bahwa selama ini hampir di semua daerah prosentase Pendapatan Asli Daerah (PAD), relatif lebih kecil, sekitar 25% dari total penerimaan daerah. Pada umumnya APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) suatu daerah didominasi oleh sumbangan pemerintah pusat dan sumbangan-sumbangan lain, yang diatur dengan peraturan perundang-undangan, yaitu sekitar 75% dari total penerimaan daerah. Penggunaan Dana Alokasi Umum (DAU) sebagai patokan dalam pemilihan lokasi penelitian karena Dana Alokasi Umum (DAU) di Kabupaten Kediri merupakan komponen yang besar dalam dana perimbangan, yaitu sekitar lebih dari 75% dari total dana perimbangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana efektivitas kinerja keuangan dalam pengelolaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk pembangunan daerah dan apa saja faktor pendukung dan penghambat efektivitas kinerja keuangan dalam pengelolaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk pembangunan daerah. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Tingkat pencapaian efektivitas kinerja keuangan dalam pengelolaan PAD untuk pembangunan daerah di Kabupaten Kediri semakin efektif, terbukti dengan adanya kontribusi realisasi PAD semakin besar terhadap target PAD setiap tahunnya. Terbukti pula karena kontribusi yang diberikan terhadap target rata-rata setiap tahunnya adalah sebesar 121,21% dengan mengalami peningkatan pada tahun 2008. Peningkatan ini menunjukkan bahwa kinerja pemerintah daerah dalam merealisasikan pengelolaan Pendapatan Asli Daerah dari tahun ke tahun semakin baik dan efektif. Meskipun terbilang efektif dilihat dari kinerja keuangan daerah dalam pengelolaan PAD dengan cara analisis derajat desentralisasi fiskal, yaitu masih adanya ketergantungan terhadap pusat dikarenakan total penerimaan daerah tidak didukung dengan meningkatnya PAD sekitar 7,73% setiap tahunnnya. Di dalam melaksanakan efektivitas kinerja keuangan dalam pengelolaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk pembangunan daerah, terdapat beberapa faktor penghambat yang membuat pengelolaan PAD di Kabupaten Kediri kurang maksimal. Hal ini juga menyebabkan kurangnya kontribusi dalam membiayai pembangunan daerah, sehingga tidak dapat mengurangi ketergantungan Daerah terhadap Pusat.