Reformasi Sistem Pemungutan Pajak Restoran Untuk Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (Suatu Studi Tentang Peningkatan Pajak Restoran Pada Dinas Pendapatan Kota Malang),

Permasalahan yang dihadapi dalam penelitian ini adalah bagaimana reformasi sistem pemungutan yang dilakukan Dispenda Kota Malang dalam rangka peningkatan penerimaan pajak restoran, berapa besar tingkat keberhasilan dalam pemungutan pajak restoran guna meningkatkan PAD, serta faktor apa yang mendukung dan menghambat dalam penerimaan pajak restoran. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis reformasi sistem pemungutan yang dilakukan Dispenda Kota Malang dalam rangka peningkatan penerimaan pajak restoran, mendeskripsikan dan menganalisis tingkat keberhasilan dalam pemungutan pajak restoran guna meningkatkan PAD, serta mendeskripsikan dan menganalisis faktor yang mendukung dan menghambat dalam penerimaan pajak restoran. Metode penelitian yang dipakai dalam skripsi ini adalah menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Fokus dalam penelitian ini adalah 1) Tingkat keberhasilan pemungutan pajak yang dilakukan Dispenda Kota Malang dalam rangka peningkatan penerimaan pajak restoran yang meliputi target dan realisasi penerimaan pajak restoran dan kontribusi pajak restoran sebagai salah satu pajak daerah dalam menunjang PAD, 2) Upaya yang dilakukan Dispenda Kota Malang dalam rangka reformasi sistem pemungutan pajak restoran untuk peningkatan penerimaan pajak restoran meliputi pembinaan terhadap pegawai (aparat) pemungut pajak, penataan sistem administrasi dan sosialisasi peraturan daerah tentang pajak restoran, 3) Faktor yang mendukung dan menghambat penerimaan pajak restoran, faktor yang mendukung meliputi kinerja aparat yang meningkat dan perekonomian yang semakin baik, faktor yang menghambat melipui kurangnya kesadaran wajib pajak dan terbatasnya kemampuan aparat pelaksana (SDM). Upaya yang dilakukan Dinas Pendapatan Kota Malang dalam rangka meningkatkan penerimaan pajak restoran melalui reformasi sistem pemungutan pajak restoran pada umumnya berjalan dengan baik dengan menggunakan berbagai aspek sarana yang dimilikinya. Upaya reformasi sistem pemungutan pajak restoran yang dilakukan adalah pembinaan terhadap pegawai (aparat) pemungut pajak yang melalui peningkatan disiplin pegawai, peningkatan keterampilan kerja dan pengetahuan aparat, pembinaan rohani aparat dan penataan sistem administrasi yang melalui pendaftaran dan pendataan objek dan wajib pajak, penertiban administrasi data objek dan wajib pajak, sistem penetapan target pemungutan pajak restoran, peninjauan tarif pajak restoran dan sosialisasi peraturan daerah tentang pajak restoran. Hasil yang diperoleh dari pemungutan pajak restoran selama 5 (lima) tahun terakhir telah berhasil meningkatkan target dan realisasi pajak restoran. Pajak restoran Kota Malang tahun 2005 – 2006 bisa melebihi target yang ditetapkan, yaitu 89,71% - 100,81% tetapi pada tahun 2007 – 2009 mengalami sedikit penurunan, yaitu 100,3%, 96,42% dan 89,12% untuk tahun 2009. Kontribusi pajak restoran terhadap pajak daerah pada tahun 2005 – 2006 mengalami kenaikan, yaitu 20,21% - 26,28% tetapi tahun 2007 – 2009 mengalami penurunan 16,06%, 15,24% dan 13,92% untuk tahun 2009. Sedangkan kontribusi pajak restoran terhadap PAD pada tahun 2005 – 2006, yaitu 10,08% - 10,68% tetapi pada tahun 2007 mengalami penurunan, yaitu 6,91% tahun 2008 mengalami kenaikan lagi, yaitu 7,81% selanjutnya mengalami penurunan lagi yaitu 0,32% sehingga tahun 2009 menjadi 7,49%. Prosentase setiap tahunnya baik penerimaan pajak restoran, kontribusi pajak restoran terhadap pajak daerah dan kontribusi pajak restoran terhadap PAD selalu menunjukkan kenaikan dan penurunan dalam 5 (tahun) tahun terakhir ini. Penurunan yang terjadi terhadap penerimaan pajak restoran dikarenakan pada saat itu kebanyakan masyarakat khususnya para pemilik restoran cenderung pasif tidak mau membayar pajak restoran jika tidak ditagih oleh petugas dan banyaknya persaingan diantara sesama pemilik restoran sehingga mengakibatkan banyak restoran yang tutup dan ini berpengaruh terhadap omset penerimaan pajak restoran sehingga berdampak pada pajak daerah kota malang serta adanya faktor penghambat yang melatar belakangi penurunan penerimaan pajak restoran seperti kurangnya kesadaran dari wajib pajak restoran akan pentingnya membayar pajak restoran, terbatasnya kemampuan aparat pelaksana (SDM) . Dari kondisi tersebut maka peneliti sarankan yaitu agar Pemerintah Daerah khususnya pihak Dinas Pendapatan Daerah Kota Malang lebih meningkatkan SDM aparatur, terutama aparatur Dinas Pendapatan yang berhubungan langsung dengan tugas – tugas pemungutan pajak restoran, yaitu dengan mengikut sertakan dalam diklat – diklat dan pelatihan – pelatihan khususnya pelatihan teknis sehingga aparatur memiliki kualitas dan kuantitas berdasarkan bidang kerjanya, selain itu Dinas Pendapatan harus lebih gencar dalam mensosialisasikan Perda tentang pajak restoran kepada masyarakat terutama para wajib pajak sehingga para wajib pajak memiliki kesadaran untuk membayar pajaknya, dengan demikian maka hasil pemungutan pajak restoran akan dapat memenuhi target dalam setiap tahunnya