Pelaksanaan Program Dinas Sosial Kota Surabaya Dalam Menangani Anak Jalanan

Fenomena anak jalanan merupakan masalah sosial yang kompleks. Seandainya memilih, menjadi anak jalanan bukan merupakan sebuah pilihan yang tepat oleh siapapun juga. Semua orang hendak hidup normal dalam keadaan yang menguntungkan baik secara material maupun non-material. Namun menjadi anak jalanan adalah sebuah konsekensi logis dari pilihan hidup yang rumit. Keberadaan mereka selalu menyisakan masalah. Baik bagi keluarga, masyarakat bahkan bagi bangsa ini. Perhatian dan penanganan yang solutif dari pemerintah sangat jauh dari kata memuaskan. Padahal sebagai sesama manusia, mereka juga harus mendapatkan perlakuan yang adil dan beradab agar mendapatkan masa depan yang cerah bagi diri mereka, keluarga, dan bangsa ini. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk sebagai berikut: 1) Untuk mengetahui dan mendeskripsikan pelaksanaan program-program pemerintah kota Surabaya dalam menangani anak jalanan. 2) Untuk mengetahui dan mendeskripsikan kendala-kendala yang dihadapi pemerintah kota Surabaya dalam penanganan anak jalanan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif dengan metode penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Penelitian bertempat di Dinas Sosial kota Surabaya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada tiga faktor utama yang menjadi penyebab keberadaan anak jalanan yaitu faktor ekonomi (kondisi keluarga yang miskin), kekerasan dalam keluarga, dan pengaruh lingkungan sosial. Sehingga peran dinas sosial adalah menjalankan fungsi pencegahan, rehabilitatif, dan pemberdayaan anak jalanan. Yang semuanya itu di satukan dalam programprogram yang telah dilakukan. Seperti razia sepuluh jalur, rumah singgah, dan kelas khusus bagi anak jalanan. Pada pelaksanaannya tingkat optimalisasi yang dirasakan belum sepenuhnya efektif. Perlu pelayanan dan pengabdian yang ekstra dalam menjalankan semua fungsi dalam hal penanganan anak jalanan. Keseriusan pemerintah daerah harus dilaksanakan dengan melibatkan semua komponen masyarakat. Baik swasta, pemuka agama, pengusaha, dunia pendidikan dan berbagai macam pemangku kepentingan lainnya dalam mengatasi fenomena anak jalanan