Pembangunan sumber daya manusia berwawasan gender : studi pada kantor Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak Kabupaten Malang.

Pembangunan sumber daya manusia merupakan bagian penting dalam proses pembangunan suatu negara dimana sumber daya manusia merupakan investasi masa depan didalam melangsungkan keberlanjutan pembangunan yang berkualitas tinggi didalam suatu negara. Sehingga strategi pembangunan sumber daya manusia dilaksanakan melalui pembangunan sumber daya manusia yang berwawasan gender. Terwujudnya kesetaraan dan keadilan gender ditandai dengan tidak adanya diskriminasi antara perempuan dan laki-laki dalam memperoleh akses, kesempatan berpartisipasi dan kontrol atas pembangunan serta memperoleh manfaat yang setara dan adil dari pembangunan. Oleh karena itu perlunya peran danm upaya dari pihak pemerintah, swasta, serta masyarakat dalam mewujudkan pembangunan sumber daya manusia yang berwawasan gender. Demikikan juga dengan berbagai kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan olek Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Malang sebagai upaya dan usahanya sebagai lembaga pemerintah dalam mewujudkan pembangunan sumber daya manusia yang berwawasan gender. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan pembangunan sumber daya manusia berwawasan gender yang dilakukan oleh Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Malang, mengetahui dan mendeskripsikan kendala apa saja yang dihadapi oleh Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Malang dalam pembangunan sumber daya manusia berwawasan gender. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dekriptif kualitatif yang dilakukan dengan pengamatan dan pendeskripsian realita sesungguhnya yang terjadi pada objek penelitian. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pembangunan sumber daya manusia berwawasan gender yang dilaksanakan oleh Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Malang yaitu dengan melaksanakan pelatihan kepemimpinan, kepribadian dan PUG bagi istri Camat/Lurah/Kepala Desa, melaksanakan penyuluhan bagi ibu rumah tangga dalam membangun keluarga melalui program kegiatan P2W-KSS, melaksanakan bimbingan manajemen usaha bagi perempuan dalam mengelola usaha melalui program kegiatan P3EL, serta memberikan sosialisasi dan fasilitasi perlindungan perempuan terhadap tindak kekerasan. Adapun kendala internal yang dihadapi oleh Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Malang yaitu kendala dana dan persentase jumlah pegawai perempuan yang lebih banyak dibandingkan dengan laki-laki. Sedangkan kendala eksternal yang dihadapi oleh Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Malang yaitu kendala mengenai pengembalian modal usaha dari para kelompok usaha dalam kegiatan program P3EL, kendala mengenai para peserta yang memilliki balita, kendala masih rendahnya tingkat pendidikan para peserta program kegiatan P2WKSS, serta kendala dalam cara pikir masyarakat yang menghambat proses kegiatan sosialisasi dan fasilitasi terhadap tindak kekerasan. Berdasarkan penelitian tersebut, saran yang dapat diberikan antara lain yaitu untuk kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Perlindunngan Anak Kabupaten Malang disarankan tidak hanya tertuju pada pemberdayaan terhadap kaum perempuan saja karena kaum laki-laki juga perlu dilibatkan dalam kegiatan pemberdayaan. Perlu diadakannya seleksi yang lebih ketat kepada kelompok usaha yang akan mendapatkan bantuan dalam program P3EL