Kinerja Keuangan Badan Usaha Milik Desa : Studi pada BUMDes se-Wilayah Kabupaten Trenggalek

Otonomi daerah di Indonesia yang telah terlaksana 11 tahun membawa dampak yang signifikan terhadap pemerintahan kita. Peraturan Pemerintah Nomor 72 tahun 2005, menyebutkan bahwa urusan yang berdasarkan hak asal-usul, urusan pemerintahan yang meliputi kewenangan kabupaten/kota yang diserahkan ke desa, dan setiap kewenangan kabupaten/kota yang diserahkan kepada desa diatur dengan Peraturan Daerah. Setiap urusan yang diserahkan kepada desa harus disertai dengan pembiayaan. Tugas pembantuan dari pemerintah, provinsi atau dari kabupaten/kota, maksudnya adalah tugas yang seharusnya tugas pemerintah pusat, provinsi atau kabupaten tetapi diperbantukan ke desa harus disertai dengan dukungan pembiayaan, sarana dan prasarana, sesuai dengan peraturan perundangundangan. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang sejak tahun 2001 diselenggarakan di seluruh desa Se-Kabupaten Trenggalek merupakan salah satu wujud nyata pelaksanaan otonomi desa. pemerintah Kabupaten Trenggalek memprioritaskan BUMDes dalam 3 tahapan, yaitu; tahap perintisan, tahap pengembangan, dan tahap kemandirian. Setiap tahapan memiliki jangka waktu 5 tahun, dan saat ini telah memasuki tahun ke-8, berarti BUMDes se-Kabupaten Trenggalek berada pada tahapan pengembangan. Sekian tahun BUMDes di Kabupaten Trenggalek berjalan tentunya memiliki banyak cerita, dari mulai kurang profesionalnya sumber daya manusia (SDM), hingga dalam hal keuangan. Kredit lunak yang dikucurkan Pemerintah ternyata kurang efektif dalam penggunaanya. Sebagian besar masyarakat cenderung memanfaatkannya untuk kebutuhan konsumtif belaka. Akibatnya banyak terjadi kredit macet dan terhambatnya perkembangan BUMDes. Kinerja keuangan BUMDes dapat menjadi indikator terhadap perkembangan BUMDes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan BUMDes di Kabupaten Trenggalek, serta mengetahui faktor-faktor pendukung dan kendala terhadap kinerja keuangan BUMDes di Kabupaten Trenggalek. Jenis penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, pengamatan, dokumentasi dan studi kepustakaan.Instrumen penelitian yang digunakan peneliti itu sendiri, pedoman wawancara dan perangkat penunjang lainnya. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis data interaktif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada tekad yang bagus dari pemerintah Kabupaten dan peran aktif pihak terkait mengenai permodalan BUMDes. Begitu juga dengan keberhasilan BUMDes sebagai institusi yang berpihak kepada masyarakat menengah kebawah. Terbukti BUMDes mampu menyerap tenaga kerja dan mampu meningkatkan perekonomian desa. Namun masih banyak terjadi penyimpangan dalam peleksanaannya. Beberapa BUMDes tidak berjalan dan beberapa pengelola masih bertindak kurang baik. Banyak terjadi piutang lain, dan penggunaan dana yang tidak semestinya. Untuk mencapai hasil kinerja yang baik, maka harus dilakukan pemahaman mengenai konsep dan fungsi adanya BUMDes baik kepada pengelola maupun masyarakat. Pemerintah desa khususnya harus mampu berpikir mandiri untuk mengembangkan BUMDes. Disamping itu, pengawasan yang berkesinambungan sangat berpengaruh dengan hasil yang dicapai nantinya. Ini sangat perlu ditingkatkan mengingat masih banyaknya BUMDes yang masih memiliki piutang lain, penyalahgunaan jabatan, dan keterlambatan pelaporan. Untuk itu, kerjasama pihak-pihak terkait juga sangat diharapkan, termasuk peran aktif masyarakat, mengingat pula pada salah satu sistem yang dijalankan adalah bersifat transparan