Efektivitas Pemilihan Kepala Daerah Langsung Di Era Otonomi Daerah : studi pada Pemilihan Kepala Daerah Langsung di Kabupaten Magetan

Penelitian ini dilakukan atas dasar adanya fenomena baru yang terjadi di masyarakat dalam memilih Pemimpin lokal (Bupati dan Wakil Bupati) secara langsung yang merupakan konsekuensi dari kebijakan Otonomi Daerah. Masyarakat untuk pertama kalinya dilibatkan dalam menentukan figur pemimpinnya sendiri sehingga dibutuhkan kesiapan dan kesadaran politik yang baik agar pemimpin yang dihasilkan dari Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Langsung/Pilbup berkualitas dan mampu menyelesaikan problematika yang dihadapi masyarakat. Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana pelaksanaan Pemilihan BUpati dan Wakil Bupati langsung di Magetan, sejauhmana efektivitas Pilbup Kabupaten Magetan dan factor apa saja yang mendukung dan menghambat pelaksanaan Pilbup Kabupaten Magetan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan Pilbup Kabupaten Magetan diikuti oleh empat pasangan calon, tingkat partisipasi mencapai 71,07 %. Kualitas partisipasi masyarakat Magetan jika dilihat dari daya kritis masyarakat dalam menentukan pilihan Pemimpin ternyata masih rendah dan masyarakat mudah untuk dimobilisasi/digerakkan oleh orang-orang yang berkepentingan. Selain itu, dalam menentukan pilihannya, mayoritas masyarakat Magetan dipengaruhi oleh unsur money politics. Masyarakat memilih pasangan calon yang ada bukan karena masyarakat benar-benar sadar politik akan tetapi masyarakat memilih dilatarbelakangi adanya iming-iming uang/sembako yang diberikan oleh pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati yang berkompetisi