Pembangunan Infrastruktur dan Industri Di Kota Malang Ditinjau Dari aspek Lingkungan (Studi tentang Pembangunan Perumahan, Jalan Berstatus Kota, dan Industri Keramik Di Kota Malang)

Pembangunan merupakan suatu proses kegiatan yang terus berjalan seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat. Pembangunan juga memberikan konsekuensi tersendiri bagi kehidupan masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Penelitian ini dilakukan atas dasar adanya suatu kecenderungan bahwa pelaksanaan pembangunan khususnya perkotaan seringkali mengabaikan kualitas lingkungan hidup di sekitarnya, yang pada akhirnya membawa dampak negatif baik bagi lingkungan maupun bagi kegiatan pembangunan itu sendiri. Salah satunya adalah pembangunan infrastruktur dan industri. Pembangunan infrastruktur dan industri di Kota Malang seperti jalan berstatus Kota, perumahan dan industri keramik adalah contohnya. Akibatnya, saat ini Kota Malang banyak bercirikan bangunan-bangunan fisik yang mengarah pada Kota Metropolitan. Apabila hal ini dipandang dari segi ekonomi, maka pembangunan tersebut cenderung memberikan dampak yang positif . Namun apabila hal ini ditinjau dari aspek lingkungan, maka keduanya cenderung memberikan dampak negatif. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini kemudian adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis bagaimanakah pembangunan infrastruktur dan industri di Kota Malang ditinjau dari aspek lingkungan, serta faktor-faktor apa sajakah yang menjadi pendukung dan penghambat Pemerintah Kota Malang dalam upaya mewujudkan pembangunan infrastruktur dan industri yang berwawasan lingkungan. Adapun metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif, yaitu suatu upaya untuk mengungkapkan suatu masalah dan keadaan sebagaimana adanya, sehingga hanya akan mengungkapkan fakta-fakta serta menganalisis dan menginterpretasikannya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pembangunan infrastruktur dan industri di Kota Malang dari tahun 2006 hingga tahun 2007 mengalami peningkatan baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Peningkatan kualitas ini dapat dilihat dari semakin baiknya kondisi infrastruktur seperti jalan berstatus Kota, dan perumahan penduduk, sedangkan industri Keramik khususnya di daerah Dinoyo mampu menghasilkan produk-produk yang bernilai tinggi sehingga mampu diekspor sampai ke pasar internasional. Sedangkan dari segi kuantitasnya, maka baik infrastruktur maupun industri di Kota malang jumlahnya semakin meningkat. Apabila dilihat dari aspek lingkungan, pada dasarnya pembangunan infrastruktur dan industri di Kota Malang telah memperhatikan aspek lingkungan di dalamnya. Hal ini dapat dilihat dari adanya upaya pemerintah Kota Malang dalam mewujudkan pembangunan infrastruktur dan industri yang berwawasan lingkungan. Seperti peraturan tentang penyediaan Ruang Terbuka Hijau untuk setiap kategori kepadatan suatu kawasan. Pembuatan Saluran Drainase Untuk aliran air hujan di sepanjang jalan, Sedangkan untuk industri diharuskan untuk membuat Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)l agar tidak mencemari lingkungan sekitarnya. Namun hal ini masih belum dilakukan dengan maksimal. Karena masih mengalami beberapa kendala. Salah satunya adalah kurangnya kesadaran masyarakat dan pihak-pihak pengelola pelaksanaan pembangunan infrastruktur maupun industri terhadap prosedur yang berlaku dalam kegiatan pembangunan. Akibatnya pembangunan yang dilakukan meskipun memberikan dampak positif terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat, namun cenderung menimbulkan konsekuensi negatif terhadap kualitas lingkungan. Dampak positif yang diperoleh dalam pembangunan infrastruktur dan industri tersebut di Kota Malang adalah, dengan pembangunan atau perbaikan jalan berstatus Kota maka segala aktivitas ekonomi masyarakat Kota Malang menjadi lebih mudah dan lancar. Pembangunan perumahan yang semakin meningkat menunjukkan indikator adanya peningkatan kualitas kehidupan masyarakat Kota Malang, dan Pembangunan industri Keramik yang dikembangkan memberikan peluang terhadap terbukanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat Kota Malang. Sedangkan dampak negatif yang ditimbulkan terhadap lingkungan adalah Pembangunan jalan berstatus Kota yang tidak sesuai dengan prosedur mengakibatkan menurunnya daya resap tanah terhadap air akibat kurangnya saluran drainase di sepanjang jalan sehingga sering mengakibatkan banjir, pembangunan perumahan yang tidak terkendali mengakibatkan semakin sedikitnya Ruang Terbuka Hijau yang ada, dan Industri Keramik membawa konsekuensi besar terhadap pencemaran lingkungan akibat limbah yang dihasilkan dan kesehatan masyarakat sekitarnya. Oleh karena itu diperlukan suatu upaya untuk dapat menyeimbangkan aspek lingkungan dan ekonomi dalam pelaksanaan pembangunan. Dengan melakukan upaya-upaya seperti lebih selektif dalam pemberian Ijin Mendirikan Bangunan (IMB), melakukan sosialisasi tentang prosedur pembangunan kepada masyarakat, pelaksanaan pengawasan dalam setiap kegiatan pembangunan yang dilakukan, dan pemberian sanksi yang tegas terhadap pihak-pihak yang dengan sengaja dan terbukti melanggar ketentuan dan prosedur pembangunan baik infrastruktur maupun industri yang telah ditetapkan. Hal ini ditujukan agar pembangunan yang dilaksanakan tidak akan menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan, namun tetap dapat memberikan dampak positif terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat Kota Malang. Dengan kata lain pembangunan akan dapat terus berjalan serta berkelanjutan, yaitu pembangunan tidak hanya dapat dinikmati untuk generasi sekarang tetapi juga generasi yang akan datang