Penerapan Prinsip-prinsip Hubungan Masyarakat Dalam Relasi Pemerintah Dengan Masyarakat Dalam Pembangunan : studi Hubungan Komunikasi Kecamatan Dengan Masyarakat di Kecamatan Lowokwaru Malang

Laju Otonomi Daerah secara langsung menampakkan perubahan dalam berbagai sendi kehidupan sosial, ekonomi, dan politik saat ini. Dalam proses pembangunan juga mulai menampakkan perubahan yang mendasar, yaitu dari top-down menjadi bottom up dengan karakteristik pelibatan masyarakat secara aktif. Dalam rangka melibatkan masyarakat secara aktif dalam pembangunan diperlukan adanya komunikasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat, sehingga. pemerintah mengetahui dengan pasti kebutuhan dan keinginan masyarakat. Selain itu juga masyarakat dapat mengetahui dengan jelas mengenai program-program pemerintah dalam proses pembangunan serta mengetahui arti dan tujuan dari pembangunan yang akan dilaksanakan, dimana pembangunan tersebut bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup mereka ke arah yang lebih baik di masa yang akan datang. Dalam penelitian ini ada tiga permasalahan yang dibahas, yaitu a) mengenai penerapan prinsip-prinsip hubungan masyarakat dalam relasi pemerintah Kecamatan Lowokwaru Malang dengan masyarakat dalam pembangunan, b) Media komunikasi yang digunakan pemerintah Kecamatan Lowokwaru Malang dalam menjalin relasi dengan masyarakat dalam pembangunan, dan c) Kendala-kendala yang mempengaruhi pola relasi pemerintah Kecamatan Lowokwaru dengan masyarakat dalam pembangunan. Sedangkan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode penelitian deskriptif kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa katakata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Sedangkan jenis penelitian yang dipergunakan adalah eksploratif, yaitu penelitian deskriptif eksploratif merupakan penelitian non hipotesis yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan atau status fenomena (Arikunto, 1998:245). Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa, a) Pemerintah Kecamatan Lowokwaru telah menerapkan prinsipprinsip hubungan masyarakat dalam menjalin relasinya dengan masyarakat dalam pembangunan, baik pembangunan fisik maupun non fisik. Sedangkan metode untuk menumbuhkan partisipasi dalam pembangunan adalah metode partisipasi berbentuk kemitraan (Partnership) atau partisipasi interaktif, b) Model komunikasi yang diterapkan adalah model komunikasi simetris dua arah dengan penggunaan media komunikasi yang disesuaikan dengan kebutuhan dan luas cakupan dari isi informasi yang akan disampaikan. Selain ke-dua media komunikasi tersebut, media komunikasi konvensional berupa pertemuan-pertemuan atau rapat juga dipergunakan secara periodik maupun incidental, c) Kendala-kendala dalam pola relasi pemerintah Kecamatan Lowokwaru dengan masyarakat dalam pembangunan dipicu adanya 2 (dua) faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor Internal adalah faktor yang lahir dari dalam tubuh aparatus Kecamatan Lowokwaru yang disebabkan oleh minimnya penguasaan, pemahaman dan keterampilan staff mengenai penerapan prinsip-prinsip humas Serta masih tumbuhnya mentalitas Orde baru yang bersifat monolitik, sentralistik, atas bawah (top down), dominus-captivus (tuan dengan budak), b) Faktor eksternal merupakan faktor yang tumbuh dan berasal dari luar, yaitu masyarakat antara lain adanya ketidakharmonisan antara pemerintah Kecamatan Lowokwaru dengan sebagian elemen masyarakat, minimnya kesadaran masyarakat serta minimnya swadaya masyarakat baik secara fisik maupun non fisik dalam pembangunan