Penerapan Sistem Activity-Based Costing Dalam pembebanan Biaya Overhead Pabrik (Studi kasus pada Perusahaan Kacang Shanghai Gangsar Ngunut Tulungagung)

Activity-Based Costing adalah pendekatan penentuan biaya produk yang membebankan biaya ke produk atau jasa berdasarkan konsumsi sumber daya yang disebabkan oleh aktivitas. Activity-Based Costing muncul sebagai salah satu cara untuk mengatasi kelemahan akuntansi biaya tradisional. Tujuan penelitian ini adalah untuk menerapkan pembebanan biaya overhead pabrik pada produk dengan menggunakan sistem ABC. Objek dalam penelitian ini adalah Perusahaan Kacang Shanghai Gangsar, sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang makanan ringan. Penelitian ini mengambil enam sampel produk yaitu HC, SUPER ASLI, 84, GANGSAR, KANCIL, dan KACANG TELOR. Analisis yang dilakukan adalah analisis varian antara biaya overhead pabrik per unit produk sistem akuntansi biaya tradisional dengan sistem ABC. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan antara biaya overhead pabrik per unit yang dibebankan dengan sistem akuntansi biaya tradisional dengan biaya overhead pabrik per unit menggunakan sistem ABC. Varian tersebut terjadi karena dua produk mengalami overcosting dan empat produk yang lain mengalami undercosting dalam pembebanan biaya overhead . Hal ini dikarenakan sistem ABC lebih akurat dalam pembebanan biaya overhead pabrik dengan menggunakan cost driver yang mempunyai hubungan sebab akibat yang lebih baik antara biaya sumber daya dan aktivitas yang mengkonsumsi sumber daya tersebut, sehingga perusahaan akan memperoleh informasi biaya yang lebih akurat dan distorsi biaya dapat dihindari. Informasi biaya ini juga dapat digunakan oleh pihak manajemen perusahaan dalam proses perencanaan, pengambilan keputusan dan pengendalian