Analisis Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagai Alat Pengendali Biaya Produksi Dan Penilaian Kinerja Manajer Produksi (Studi Pada Pabrik Gula Tjoekir, Jombang

PG. Tjoekir telah melakukan pendelegasian wewenang dan tanggung jawab kepada unit-unit kerja dalam kegiatan operasionalnya, dengan adanya pendelegasian tersebut maka diperlukan suatu sistem akuntansi pertanggungjawaban yang mencakup laporan pertanggungjawaban dari manajer yang paling bawah kepada manajer yang berada di atasnya demikian seterusnya sampai manajer puncak. Yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: bagaimana penerapan akuntansi pertanggungjawaban pada unit produksi di PG. Tjoeikir?. Bagaimana akuntansi pertanggungjawaban biaya dapat digunakan dalam usaha meningkatkan pengendalian biaya produksi dalam rangka menilai kinerja manajer produksi di PG. Tjoekir?. Jenis penelitian yang dilakukan di PG. Tjoekir adalah penelitian deskriptif. Data yang diambil bersumber dari data primer dan data sekunder dengan memakai tekhnik pengumpulan data berupa dokumentasi dan wawancara. Penulis juga melakukan analisis data terhadap struktur organisasi, penyusunan anggaran, klasifikasi biaya dan kode rekening, sistem pelaporan biaya produksi dan analisis terhadap laporan biaya produksi serta penilaian kinerja manajer produksi. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa selama ini penerapan akuntansi pertanggungjawaban pada unit produksi di PG. Tjoekir belum begitu baik, hal ini dapat dilihat dari cara pembuatan laporan pertanggungjawaban yang langsung dibuat oleh kepala bagian masing-masing dan tidak mengikutsertakan seksi-seksi yang berada di bawah kepala bagian. Selain itu kode rekening yang disusun belum menunjukkan biaya terkendali dan biaya tidak terkendali, kode rekening yang disusun juga belum menunjukkan tingkatan manajemen secara keseluruhan. Akuntansi pertanggungjawaban juga belum dapat digunakan secara maksimal untuk meningkatkan pengendalian biaya produksi, hal ini dapat dilihat dari jumlah RKAP yang lebih kecil jika dibandingkan dengan realisasinya dan hasil perhitungan varian menunjukkan hasil yang tidak menguntungkan. Jadi selama ini kinerja yang ada di PG. Tjoekir belum begitu baik. Setelah diketahui kekurangan-kekurangan yang berkenaan dengan penerapan akuntansi pertanggungjawaban yang ada di PG. Tjoekir maka diharapkan untuk kedepannya terjadi perbaikan terhadap kekurangan-kekurangan tersebut. Sehingga nantinya akuntansi pertanggungjawaban dapat diterapkan secara baik di PG. Tjoekir dan dapat digunakan sebagai alat pengendali biaya produksi dan menilai kinerja manajer produksi secara baik