Penerapan Metode Economic Order Quantity (EOQ) dalam Pembelian Bahan Baku guna Efisiensi Modal Kerja : studi Kasus pada PR. Putra Maju Jaya Tanggulangin

Upaya perusahaan dalam mempertahankan dan mengembangkan perusahaannya sangat bergantung pada usaha perusahaan itu sendiri, yaitu bagaimana memanfaatkan segala potensi yang dimilikinya dan juga bagaimana perusahaan itu dapat mengelola usahanya secara efektif dan efisien. Untuk mencapai tujuan tersebut sangat tergantung kepada bagaimana perusahaan dapat mengatur seluruh modal dan asetnya. Pengelolaan modal kerja tersebut harus tepat dan seefisien mungkin mengingat masalah modal kerja akan selalu ada dalam perusahaan. Modal kerja yang dimiliki perusahaan meliputi kas, piutang dan persediaan. Persediaan khususnya persediaan bahan baku merupakan salah satu faktor yang sangat vital dan penting untuk menunjang kelangsungan hidup perusahaan, yaitu karena apabila perusahaan mengalami kekurangan persediaan bahan baku maka akan dapat menghambat dan mengakibatkan kegiatan produksi tidak berjalan dengan optimal. Penulisan skripsi ini mengambil lokasi pada PR. Putra Maju jaya Tanggulangin di Ds. Ngaban RT. 14 RW. 05 Kec. Tanggulangin Sidoarjo. Tujuan dari penelitian skipsi ini adalah untuk mengetahui kebijakan manajemen perusahaan dalam menetapkan persediaan dan modal kerja serta untuk mengetahui pengelolaan persediaan dan modal kerja yang efisien. Adapun metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Di sini penulis ingin menggambarkan kondisi PR. Putra Maju jaya Tanggulangin sebagai obyek penelitian dengan mengambil kasus mengenai pengelolaan persediaan dan modal kerja. Untuk analisis data, penulis menggunakan metode kuantitatif yaitu analisis terhadap data yang berwujud angka-angka hasil perhitungan dan pengukuran. Hasil analisis menunjukkan bahwa dalam pengelolaan persediaan dengan menggunakan metode EOQ dapat menghemat biaya persediaan yang besar, penghematan tersebut terdapat pada saat pembelian bahan baku, yaitu diperoleh dari frekuensi pembelian bahan baku yang lebih kecil bila dibandingkan dengan kebijakan perusahaan, yang mengakibatkan biaya pemesanan juga semakin kecil. Dengan metode EOQ juga dapat mempercepat inventory turnover , sehingga penyimpanan persediaan di gudang tidak terlalu lama dan dapat menghemat biaya penyimpanan. Efisiensi modal kerja perusahaan yaitu dengan cara mengefisiensikan persediaannya, yang diperoleh dari percepatan perputaran persediaan, yang mengakibatkan umur rata-rata persediaan juga bertambah cepat dan bertambah besarnya persediaan akhir perusahaan. Tetapi dengan pengurangan-pengurangan biaya persediaan, maka perusahaan akan dapat memperoleh profit yang lebih besar. Sehingga diperoleh penambahan profit tahun 2006 sebesar Rp 121.009.894,00 dan tahun 2007 sebesar Rp 87.341.636,0