Analisis Sistem Pembiayaan Kongsi Pemilikan Rumah Syariah (KPRS) Dalam Mendukung Pengendalian Intern : studi kasus pada PT Bank Muamalat Indonesia , Tbk Malang

Perkembangan dunia perbankan telah terlihat kompleks, dengan berbagai macam jenis produk dan sistem usaha dalam berbagai keunggulan kompetitif. kekompleksan ini telah menciptakan suatu sistem dan pesaing baru dalam dunia perbankan, bukan hanya persaingan antar bank tetapi juga antara bank dengan lembaga keuangan. Bank yang bersifat konvensional yang pelaksanaan operasionalnya menjalankan sistem bunga ( interest fee ), sedangkan bank yang bersifat syariah adalah bank yang dalam pelaksanaan operasionalnya menggunakan prisnsip-prinsip syariah Islam. Di Indonesia bank syariah pertama kali didirikan pada tahun 1991 adalah Bank Muamalat Indonesia (BMI), Bank Muamalat Indonesia adalah pionir perbankan syariah Indonesia. Setelah sukses menyalurkan kredit kepada pengusaha kecil kini Bank Muamalat kembali melirik pembiayaan Kongsi Pemilikan Rumah Syariah (KPRS) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem pembiayaan Kongsi Pemilikan Rumah Syariah (KPRS) pada Bank Muamalat Cabang Malang dan untuk mengetahui apakah sistem pembiayaan Kongsi Pemilikan Rumah Syariah (KPRS) sudah memenuhi pengendalian intern yang baik. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Fokus dari penelitian ini adalah sistem pembiayaan Kongsi Pemilikan Rumah Syariah (KPRS) dan unsur-unsur pengendalian intern dalam sistem Kongsi Pemilikan Rumah Syariah (KPRS). Dari hasil penelitian ini, peneliti mengetahui sistem pembiayaan Kongsi Pemilikan Rumah Syariah (KPRS) Bank Muamalat Cabang Malang telah sesuai dengan pengendalian intern yang baik dalam proses pembiayaan KPRS, hal ini dapat dilihat dari personel yang kompeten yang, pemisahan tanggung jawab yang jelas, prosedur dan otorisasi yang dilakukan oleh pejabat bank tersebut, kontrol fisik aktiva dan catatan, pemeriksaan pekerjaan secara independent. Namun dalam penerapan sistem tersebut masih terdapat beberapa kelemahan-kelemahan diantaranya Bank Muamalat Cabang Malang tidak menggunanakan lembaga appraisal independent dalam melakukan penilaian rumah dan komite pembiayaan cabang yang kurang efektif seperti anggota dari komite pembiayaan cabang tersebut berasal dari luar Bank Muamalat Cabang Malang. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sudah berjalan dengan baiknya pengendalian intern dalam sistem pembiayaan KPRS pada Bank Muamalat Cabang Malang. Namun sebaiknya dalam anggota komite pembiayaan cabang malang anggota yang berasal dari pihak eksternal Bank Muamalat Cabang Malang digantikan oleh karyawan intern Bank Muamalat Cabang malang yang memiliki pengetahuan dan kecakapan yang baik, Bank Muamalat Cabang Malang menggunakan lembaga appraisal independent dan dilakukan mutasi pegawai secara berkala agar dapat terlaksananya pengendalian intern yang baik