Pemberdayaan Kelembagaan Lokal dalam penanganan kemiskinan : kasus Implementasi Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan di Badan Keswadayaan Masyarakat Ketawanggede

Kemiskinan hingga saat ini masih menjadi isu global. Badai krisis ekonomi pada pertengahan tahun 1997 telah menyebabkan meningkatnya angka kemiskinan di Indonesia. Pada tahun 1999 pemerintah meluncurkan Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP) sebagai upaya mengeluarkan masyarakat dari belenggu kemiskinan. Pencapaian hasil program penanggulangan kemiskinan perkotaan (P2KP) tiap daerah berbeda-beda dikarenakan tingkat keberdayaan dari Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM). BKM harus dapat memberdayakan kelembagaannya terlebih dahulu sebelum memberdayakan masyarakat agar tujuan dari P2KP ini dapat dicapai oleh masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mendeskripsikan upaya pemberdayaan Badan Keswadayaan Masyarakat, untuk menganalisis dan mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat dalam pemberdayaan Badan Keswadayaan Masyarakat serta untuk mengetahui manfaat dan kontribusi Badan Keswadayaan Masyarakat dalam penganganan kemiskinan. Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah deskriptif-kualitatif dan evaluatif sifatnya. Teknik pengumpulan data dilakukan secara purposive sampling (sampling bertujuan). Analisa data dalam penelitian ini dilakukan melelui beberapa tahapan, yaitu: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian Sumber Daya Manusia dari pengurus BKM Ketawanggede sudah dapat dikatakan baik, Namun kemampuan sumber daya pengurusnya masih belum dikembangkan secara maksimal. Faktor penghambat pemberdayaan BKM Ketawanggede ini diantaranya: Kesibukan-kesibukan pribadi pengurus BKM, kurangnya partisipasi masyarakat, tidak adanya regenerasi dalam organisasi BKM. Dan adanya penunggakan pembayaran oleh KSM.Kontribusi BKM dalam penanganan kemiskinan melalui pemberdayaan ekonomi, pemberdayaan social, dan pemberdayaan lingkungan. BKM Ketawanggede membuat perencanaan jangka menengah untuk menganggulangi kemiskinan di wilayahnya